Lihat ke Halaman Asli

Perjalanan Masyhur Menuju Bulan

Diperbarui: 30 April 2021   15:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Ini bukanlah catatan perjalanan pada umumnya, namun ini adalah perjalan memori dan asupan batin, tak akan terkhayal disini betapa indahnya suasana bis, dan banyak pohon cemara, seperti cerita cerita klasik anak yang sangat menyenangkan.

Mungkin, pada manusia manusia yang hidup dibumi ini pernah mengalami kebosanan yang teramat sangat. Aku, kadang pergi di suatu malam tanpa arah dan itu hampir setiap malam pada jam setengah tiga. Entah kenapa pada saat berjalan pada malam hari, sepakat dalam tubuh ini untuk menerima apapun resiko ketika keluar pada jam setengah tiga.

Aku merasa pada saat berjalan malam, memori seakan seperti dilemparkannya batu kedalam danau, menguapnya ingatan ingatan yang membuat diri ini bernostalgia, kadang dalam psikologi manusia, mengingat luka itu sangatlah mudah, dan sangat spontan, melalui aroma, bunyi, pandangan atau apapun yang pernah mengaitkannya kedalam memori.

Setelah berjalan pada setengah tiga, aku pulang kerumah dan aku baringkan diriku dikasur, nampak sanggat nyaman, sepertinya aku sepanjang hari tidak ada membaringkan diri. Memori yang terlalui dari perjalanan setengah tiga bukan membuang rindu itu hanya memanggil kembali kenangan menjadi lebih kuat.

Aku bertanya, apa yang membuat memori manis dan beberapa kenangan lainya terus menghantuiku, sehingga aku hidup dilingkungan memori dan lupa bahwasanya aku itu hidup. Pada satu malam yang jemu, dengan bulan sepenggal menggantung di langit, aku seakan disiram oleh air cahaya yang terang itu. Dan siramannya itu membuat aku berfikir, jika kau ingin mengobati rindu, bertemu hanya akan menambah rindu lainnya bertaburan, obat rindu adalah benci dan amarah yang tragis, dengan itu semua rindumu akan hilang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline