Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Pengabdian Masyarakat UM Bersama JUTAWAN Melaksanakan Penanaman Tanaman Sayur Organik di Desa Tempursari

Diperbarui: 6 Desember 2022   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama Kelompok JUTAWAN (Juru Tandur Wanita) Dokpri

Sayur Organik mengandung banyak nutrisi dan vitamin seperti zat besi dan juga zink. Peningkatan konsumsi sayuran organik dapat melawan penyakit berbahaya seperti kanker dan pengonsumsi sayuran ini akan mendapatkan kekebalan terhadap berbagai penyakit, tidur lebih nyenyak dan dapat meringankan berat badan. Hal ini dikarenakan sayuran organik lebih sehat yang mana kandungan bahan kimia pada sayuran ini hampir tidak ada.

Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Malang bersama kelompok Juru Tandur Wanita (JUTAWAN) melaksanakan penanaman sayuran Organik di Lapangan Belakang Klinik Kartika Husada Desa Tempursari yang pada dasarnya banyak pekarangan kosong yang tidak dimanfaatkan. Oleh karena itu, tim pengabdian bersama JUTAWAN memanfaatkan lahan ini sebagai tempat penanaman Sayuran Organik dengan menggunakan polybag sebagai media penanamannya.

Penyampaian Materi Penanaman Sayuran Organik dalam Polybag (Dokpri)

Penanaman sayuran organik dengan media tanam polybag merupakan kegiatan yang sangat mudah dilaksanakan. Namun minat dan motivasi yang masyarakat miliki masih terbilang cukup rendah untuk menanam sayuran organik. Hal ini dikarenakan kurangnya literasi masyarakat tentang bagaimana cara menanam dan manfaat yang diperoleh dari penanaman sayuran organik. Karena itu, Tim Pengabdian Masyarakat memberikan solusi berupa pelatihan dan literasi mengenai penanaman dan manfaat yang didapatkan ketika menanam sayuran organik. Selain itu, penanaman sayuran organik bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu anggota JUTAWAN agar lebih produktif.

Demonstrasi Cara Penanaman Sayuran Organik dalam Polybag (Dokpri)

 Tak hanya penanaman sayur organik saja. Namun, kegiatan penanaman sayur ini juga dilakukan sebagai pengaplikasian pupuk cair Mikro Organisme Lokal (MOL). MOL berfungsi sebagai pemercepat pengomposan dan menjadi dekomposer yang mempercepat proses penguraian senyawa-senyawa organik. MOL juga mudah untuk didapat dengan cara memanfaatkan limbah rumah tangga seperti nasi basi, buah-buahan yang sudah tidak dikonsumsi dan lain sebagainya.

Tim pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Malang berharap agar kegiatan penanaman sayuran organik ini dapat meningkatkan ketahanan pangan dan juga menjadi kegiatan rutin baik para ibu JUTAWAN maupun masyarakat di Desa Tempursari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline