Lihat ke Halaman Asli

Sohib Mohammad

Bertugas di flores, karyawan swasta perusahan agro industri

Petani Gincu Majalengka

Diperbarui: 4 Agustus 2016   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari kiri : Bapak Ence, Bapak Wahyu, Bapak Entis Sutisna, Bapak Koko, H. Emen dan Abdullah SW Majalengka (dokpri)

Mangga Gedong Gincu adalah salah satu komoditas pertanian unggulan Kabupaten Majalengka. Tidak hanya terkenal di pasar dalam negeri, mangga Gedong Gincu telah menembus pasar luar negeri di Negara-negara Timur Tengah dan Asia. Rasanya yang manis dan segar dengan sedikit asam serta warna kulit yang kuning kemerahan adalah daya tarik utama buah khas Majalengka ini (Mangga Gedong Gincu-red).

Semakin berkembangnya pasar mangga gedong gincu, membuat banyak petani yang tertarik untuk membudidayakannya. Entis Sutisna adalah salah satunya, bapak 4 anak yang lahir 37 tahun silam di Desa Cijurey, Panyingkiran ini pada awalnya adalah seorang karyawan pabrik konveksi di Jakarta. Tahun 2000, ia memutuskan pulang kampung ke Majalengka untuk mulai mengembangkan budidya tanaman mangga gedong gincu. Dengan modal dari hasil bekerja di Jakarta, pak Entis sapaan akrab pria paruh baya ini membeli kebun mangga yang berisi 100 pohon. Seiring berjalannya waktu selain bertani, pak Entis juga mencoba peruntungannya sebagai pengepul mangga dari petani sekitarnya untuk di jual ke lapak-lapak pedagang di kota Majalengka. Saat ini pak Entis telah memiliki perusahaan sendiri dengan nama “Berkah Jaya”, dari perusahaan inilah ia mensuplai mangga gedong gincu ke sejumlah supermarket terkenal di ibu kota, bahkan mampu mengekspornya ke mancanegara.

Kesuksesan yang diraih pak Entis saat ini tidak lepas dari tangan dinginnya dalam melakukan budidaya mangga dilahan miliknya. Pengalaman puluhan tahun membuat ia ahli dalam menghasilkan buah mangga gedong gincu berkualitas tinggi, dengan di dukung dengan sarana produksi pertanian yang andal. Untuk mendapatkan harga yang tinggi saat panen, pak Entis biasanya melakukan pemeliharaan tanaman diluar musim (off season-red). Keuntungan pemeliharaan secara off season diharapkan dapat dilakukan dua kali panen yaitu pada bulan Mei-Juni dan September-Oktober.

Pemeliharaan dimulai dengan melakukan penyemprotan herbisida Meto 490 SL untuk membersihkan rumput sekitar pohon. Setelah rumput mengering, kemudian dilakukan proses pemupukan menggunakan pupuk NPK Kebomas 12-11-20 dengan dosis 5-10 kg per pohon yang diaplikasikan di sekitar area perakaran pohon. Selain itu pak Entis juga menambahkan pupuk kandang dengan dosis 20-30 kg per pohon.

Pada perawatan bunga mangga agar tidak terjadi kerontokan akibat serangan hama dan penyakit, berdasakan pengalaman dan arahan Abdullah petugas daerah PT Petrosida Gresik wilayah majalengka biasa menggunakan insektisida Sidador 30 EC dan fungisida Fenosida 255 EC dengan dosis masing-masing sebesar 10 ml, serta aplikasi fungisida Sidazeb 80 WP dengan dosis 60 gr per 20 liter air. Untuk memperkuat pertumbuhan bunga, pada waktu penyemprotan insektisida dan fungisida, pak Entis juga menambahkan pupuk mikro Nutricomp-B yang mengandung unsur hara makro dan mikro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Dengan pemeliharaan yang baik dan rutin, maka tidak heran bila pohon mangga di kebun pak Entis bisa menghasilkan buah hingga 400kg per pohon dalam kurun waktu satu tahun dengan kualitas grade A atau kualitas ekspor. ** (ddy)

ENTIS SUTISNA

KISAH SUKSES PETANI MANGGA GEDONG GINCU
MAJALENGKA

Ayo..Bangga Jadi Petani
Maju Bersama Petrosida

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline