Lihat ke Halaman Asli

Aku Bangga

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Aku bangga bertanah air Indonesia. Bangga? Bangga tidak hanya sekadar simbol. Lebih penting dari itu adalah bagaimana mengaktualisasikan rasa bangga itu dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bangga bisa berperilaku baik. Bangga bisa dijadikan teladan untuk orang lain. Yang namanya bangga bukan sekadar memakai pin bertuliskan ABITA atau apapun yang sifatnya sekadar simbol atau lambang. Untuk apa semua itu kalo toh dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ini kita masih menunjukkan sikap melawan hukum, tidak taat aturan, suka mengambil hak-hak orang lain (korupsi), memarginalkan kaum pinggiran, mengabaikan amanat?  Cinta tanah bisa diwujudkan dalam bentuk : taat pada aturan, taat bayar pajak, tidak korupsi, tertib berlalu lintas, dll. Tidak sekadar upacara atau memakai  pin betuliskan Abita saja. Simbolis.

Pendidikan Karakter. Mengapa sekarang ini hal itu 'digembar-gemborkan'? Bukankah hal itu sejatinya sudah lama ada ada di negeri ini? Nilai-nilai luhur yang dimiliki bangsa ini sudah cukup mampu membentuk karakter bangsa ini. Mengapa seolah hanya para siswa atau guru saja yang harus melaksanakan pendidikan karakter ini? Guru diberikan tambahan beban untuk menyampaikan hal ini kepada para siswa (sebagai calon pemimpin bangsa?). Sementara di sisi yang lain, para eksekutif, legeslatif, dan judikatif seolah tak tahu, tak mau tahu, atau sama sekali menutup mata terhadap hal ini. Bukan memaksakan harus begini, harus begitu kepada anak-anak kita. Cukuplah kita sebagai contoh buat mereka. Contoh yang baik. Kata dan perbuatan yang bisa dijadikan teladan.Untuk apa kita memaksa anak kita untuk jujur, untuk tidak korupsi TETAPI perbuatan kita sendiri sebagai 'orang tua' tidak mencerminkan nilai-nilai karakter bangsa kita yang luhur itu? Kembalilah. Kembalilah kepada nilai-nilai luhur bangsa kita. Bombastis?...

Tulisan ini jelas jauh dari kata baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline