Lihat ke Halaman Asli

Shofwan Karim

DR. H. Shofwan Karim Elhussein, B.A., Drs., M.A.

Pariaman Raya dan Harmonisasi Sosial

Diperbarui: 12 Januari 2022   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Shofwan Karim

Pariaman Raya Dan Harmoni Sosial

Oleh Shofwan Karim


Kabupaten Padang Pariaman menurut Sensus Online 29 Mei 2020, berpenduduk 415.613 Jiwa. Pada 11 Januari ini berusia 189 tahun. Berapa penduduk Afdeling Pariaman ini pada tahun 1833, belum dapat dikemukakan. Yang menarik mengapa tanggal itu ditetapkan sebagai ulang tahun Kabupaten Padang Pariaman pada 12 November 2014 melalui Perda No 6 Tahun 2014.

Padahal ada rasional lain. Saat seminar mencari tanggal yang akan dijadikan patokan hari jadi ada dua pilihan lain, yakni 9 November 1949 dan 19 Maret 1956. Tanggal 9 November 1949 adalah saat Gubernur Militer Sumatra Tengah menetapkan wilayah Padang Pariaman.Sementara, 19 Maret 1956 merujuk tanggal Presiden Sukarno mengesahkan UU Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah, salah satunya Padang Pariaman.

.https://langgam.id/hari-jadi-padang-pariaman-dan-sejarah-seputar-11-januari-1833/
Sejarawan Universitas Andalas (Unand) Gusti Asnan mengatakan, tanggal tersebut merujuk pada peristiwa administrative saja. Ketika, pada 11 Januari 1833 Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Besluit tentang pembentukan Afdeling Pariaman.

Afdeling merupakan wilayah administrative setingkat kabupaten, pada masa itu. Afdeling dipimpin seorang asisten residen dan bagian dari sebuah keresidenan. Sementara, afdeling dapat lagi terbagi ke beberapa onder afdeeling yang dipimpin controleur.

Terlepas dari alasan mengapa harus ditarik menjadi 1833, tidak terlalu penting dibahas lagi. Lebih baik diterima apa adanya. Jangan lupa, luas kabupaten ini jauh lebih berkurang dari pada tahun 1949 atau1956. Kota Padang, Kota Pariaman dan Mentawai sudah jauh hari mengambil beberapa wilayah Padang Pariaman. Akan tetapi di balik itu semua, makna strategis, ekonomi, budaya dan social masyarakat Padang Pariaman tetap sangat penting.

Secara geografis, nanti bila jalan Tol Padang-Pekanbaru selesai, akan membelah melintasi Padang Pariaman. Padang Pariaman akan lebih dekat dengan Kabupaten Solok, Kota Padang Panjang, Tanah Datar dan seterusnya. Keadaan itu rasanya, insyaAllah tidak akan lebih dari satu atau dua decade kedepan akan menjadi kenyataan.

Di sebelah atas Kandang Ampek, di sekitar bebukitan Lembah Anai sebelum batas dengan Tanah Datar, sedang digarap oleh perusahan swasta mengembangkan pusat wisata yang lebih lengkap. Dulunya sudah ada lapangan golf dan sebuah resort.
Kayu Tanam yang potensial dengan Pendidikan INS dengan lahan 18 hektar sedang bergerak. Mungkin Lubuk Bonta akan ada yang menggarap dan mengembangkan bersamaan dengan Tarok City yang sudah digarap sebelum ini dengan Wakil Bupati sebelumnya masa itu, sekarang sudah menjadi Bupati Padang Pariaman.

Secara budaya tentu saja Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kota Padang, dan sepanjang pantai Kepulauan Mentawai masih satu ikatan. Budaya kuliner Padang Pariaman yang sudah dimaklumi, seni dan permainan anak nagari. Tari Ulu Ambek yang filosofis dipelihara terus. Pada 17 Oktober lalu tampil dalam kegiatan bulanan oleh Pusat Kebudayaan Minangkabau di Ladang Tari Nan Jombang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline