Lihat ke Halaman Asli

Nur HasnaShofura

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Mari Mengenal Finger Painting, Cara Asik Kembangkan Kemampuan Motorik Halus Si Kecil

Diperbarui: 12 Januari 2022   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswi anggota Tim KKN PHP2D KSR FKM UNDIP 2021 memperkenalkan teknik melukis finger painting, dokpri

Desa Kesongo (17/11/2021) - Anak usia dini atau preschooler merupakan anak dengan rentang usia 4-6 tahun yang memiliki karakteristik sangat aktif. Secara alamiah, mereka senang terlibat dalam berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan otot, bahasa, emosi serta kognitifnya. Maka dari itu, sebagian orang tua memilih untuk menitipkan buah hatinya pada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

PAUD Al-Hidayah Desa Kesongo adalah salah satu PAUD yang dikelola secara langsung oleh Kader PKK Desa, diketuai oleh Ibu Widayati. PAUD ini memiliki 25 anak didik yang berusia 3-5 tahun, disini mereka difasilitasi untuk belajar dan bermain di dalam maupun luar kelas. Kegiatan yang biasa dilakukan di dalam kelas yaitu berdo'a, senam ceria, bernyanyi, belajar membaca dan menghitung, serta menggambar dan melukis. Supaya anak-anak tidak bosan, tak jarang pengajar PAUD juga mengajak siswa-siswinya beraktivitas di luar kelas. 

Kegiatan tersebut sejalan dengan aspek kemampuan dasar yang harus dilatih pada anak usia dini. Aspek-aspek tersebut diantaranya kemampuan motorik kasar, motorik halus, bahasa, kognitif, sosial, kreativitas dan spiritual. Terpenuhinya ketujuh aspek tersebut dapat menunjang kebutuhan anak usia dini untuk bereksplorasi mempelajari hal baru. 

Salah satu kegiatan yang menyenangkan dan disukai anak-anak yaitu melukis. Kegiatan melukis pada anak usia dini berpengaruh besar terhadap perkembangan motorik halusnya. Motorik halus merupakan kemampuan anak dalam mengembangkan gerakan-gerakan otot halus pada tangan dengan koordinasi mata untuk mencapai tujuan dalam berkreatifitas.

Melukis sangatlah bermanfaat bagi anak usia dini, namun harga cat warna dan alat-alat lukis yang tergolong tidak murah. Selain itu, seringkali dijumpai zat pewarna yang terkandung dalam cat tidak ramah bagi anak serta cenderung terbuat dari bahan kimia sehingga berbau menyengat dan sulit dibersihkan. 

Edukasi finger painting oleh mahasiswi anggota Tim KKN PHP2D KSR FKM UNDIP 2021, dokpri

Hal tersebut menyebabkan pengajar PAUD Al-Hidayah Desa Kesongo khawatir saat melakukan kegiatan melukis bersama anak-anak didiknya. Permasalahan ini  menarik perhatian Nur Hasna Shofura, seorang mahasiswi anggota Tim KKN PHP2D KSR FKM UNDIP 2021, untuk mengajak anak-anak PAUD Al-Hidayah melukis menggunakan teknik finger painting

Finger painting atau melukis dengan jari-jari tangan dimulai dengan pembuatan bubur warna-warni yang berbahan dasar tepung maizena dengan sedikit tambahan garam yang dilarutkan dengan air mentah kemudian dimasak hingga mendidih kurang lebih sepuluh menit. Setelah mendidih, bubur tepung dibiarkan hingga dingin kemudian diberi pewarna makanan serta sedikit minyak goreng lalu diaduk, dan siap digunakan sebagai cat untuk melukis. 

Hasil lukisan finger painting siswa-siswi PAUD Al-Hidayah Desa Kesongo

Cara melukis dengan teknik ini dilakukan dengan memasukkan jari-jari anak ke dalam bubur warna kemudian menggoreskannya di kertas gambar yang sudah disediakan, anak-anak bebas untuk bereksplorasi tanpa takut mengotori tangan, atau pun baju. Sifat alami tepung maizena dan minyak mudah dibersihkan serta tidak meninggalkan bercak warna sehingga ramah untuk anak-anak. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline