Lihat ke Halaman Asli

Nur HasnaShofura

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Urban Farming, Solusi Ketahanan Pangan Masyarakat di Era Pandemi

Diperbarui: 8 Januari 2022   18:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim KKN PHP2D KSR FKM UNDIP 2021 bersama kelompok PKK Desa Kesongo (dokpri)

Desa Kesongo (06/11/2021) - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak awal tahun 2020 telah menyebabkan terjadinya krisis ekonomi yang diikuti oleh kondisi kerawanan pangan masyarakat. Faktor ekonomi sangatlah berpengaruh terhadap kondisi tersebut karena semakin rendah pendapatan (income) maka jumlah pangan dan nilai gizi yang dikonsumsi masyarakat pun akan menurun, begitu pula sebaliknya. Hal tersebut menjadi perhatian karena ketahanan pangan masyarakat yang buruk akan menghambat upaya pemenuhan gizi seimbang yang berkontribusi pada ketahanan imun setiap individu. 

Sebagai solusi pemenuhan gizi masyarakat di era pandemi, konsumsi bahan pangan nabati seperti buah dan sayur menjadi salah satu alternatif. Selain karena harganya yang terjangkau, kandungan zat gizi makro dan mikro pada buah dan sayur sangatlah lengkap. Buah dan sayur mengandung banyak vitamin yang dapat meningkatkan imun tubuh di era pandemi.  

Selain itu, buah dan sayur juga dapat ditanam secara mandiri oleh masyarakat menggunakan metode urban farming. Dengan metode ini, masyarakat dapat memaksimalkan lahan yang ada di sekitar dan menuai hasil berupa buah dan sayur organik untuk memenuhi kebutuhan gizi hariannya. Bercocok tanam dengan metode urban farming memungkinkan hasil yang tinggi pada lahan yang terbatas. Beberapa teknik yang dapat diterapkan yaitu vertikultur, hidroponik, aeroponik, dan lain-lain. 

Desa Kesongo yang berlokasi di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang memiliki potensi lahan tanah basah dan tanah kering (tegalan), baik yang berbentuk lahan pertanian maupun pekarangan rumah. Desa ini mulai memproduksi pupuk organik eceng gondok yang dapat bermanfaat untuk kegiatan pertanian lokal serta bernilai ekonomi tinggi. Mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah petani yang masih tergolong kurang produktif karena hanya fokus bertani tanaman padi. 

Kegiatan edukasi dan pelatihan oleh Tim KKN PHP2D KSR FKM UNDIP 2021 (dokpri)

Melihat kondisi tersebut, Tim KKN PHP2D KSR FKM UNDIP 2021 menginisiasi Workshop Urban Farming dengan peserta yang berasal dari kelompok PKK Desa Kesongo. Dalam melakukan edukasi dan pelatihan, Tim KKN bekerjasama dengan salah satu praktisi pertanian tanaman buah dan sayur bernama Bapak Maryanto, S.Kom. 

Dalam kegiatan ini, masyarakat mendapatkan pelatihan dan edukasi mengenai cara menanam berbagai jenis buah dan sayur menggunakan metode urban farming. 

Materi yang disampaikan meliputi pengenalan tanaman apa saja yang cocok ditanam pada iklim Desa Kesongo, cara menanam, merawat, hingga memanen buah dan sayur baik yang ditanam di lahan pertanian maupun lahan pekarangan rumah yang sempit.

Tim KKN PHP2D KSR FKM UNDIP 2021 mengajak peserta untuk bercocok tanam menggunakan barang-barang bekas, serta memanfaatkan media pupuk organik eceng gondok yang diproduksi di Desa tersebut. 

Tim KKN juga membagikan handout sebagai pegangan materi untuk menambah pengetahuan terkait urban farming. Handout tersebut disusun oleh salah satu mahasiswi, yaitu Nur Hasna Shofura.

Pembagian handout materi yang disusun oleh Nur Hasna Shofura (dokpri)

Penyusunan handout materi dilakukan berdasarkan hasil studi literatur dan diskusi dengan Bapak Maryanto, S.Kom. Harapannya dengan adanya handout materi ini, masyarakat dapat lebih mudah dalam memahami dan mengingat materi yang disampaikan sehingga kedepannya pemahaman akan urban farming ini dapat diaplikasikan dengan baik di kehidupan sehari-hari.


Penulis :Nur Hasna Shofura

Dosen Pembimbing : dr. Sri Winarni, M.Kes.

Editor : Niki Astorina Yunita Dewanti, SKM. M.Kes.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline