BOYOLALI, JAWA TENGAH – Desa Bengle, meskipun kaya akan potensi alam dan sumber daya, masih menghadapi tantangan dalam pengembangan usaha lokal. Minimnya usaha di desa ini disebabkan oleh kurangnya semangat dan wawasan berwirausaha di kalangan masyarakat, terutama ibu-ibu PKK yang merupakan kelompok penting dalam kegiatan ekonomi keluarga. Keterbatasan pengetahuan tentang kewirausahaan menghambat mereka untuk memanfaatkan potensi yang ada secara maksimal.
Dalam rangka mengatasi masalah ini, Shofiya Nuha Fajri, mahasiswi Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro, melaksanakan program kerja bertajuk "Pentingnya Kewirausahaan untuk Meningkatkan Semangat Usaha Lokal" di Balai Desa Bengle (Sabtu, 03/08/24). Program ini dihadiri oleh 30 anggota PKK Desa Bengle dan bertujuan untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan ibu-ibu PKK dengan harapan mereka dapat lebih berdaya secara ekonomi melalui usaha-usaha lokal yang potensial.
Metode sosialisasi yang digunakan mencakup presentasi menggunakan media PowerPoint (PPT) dan pembagian leaflet yang berisi materi tentang kewirausahaan. Selama acara, peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi. Diskusi interaktif dan pertanyaan yang diajukan oleh ibu-ibu PKK menunjukkan minat yang besar terhadap materi yang disampaikan, serta keinginan untuk memulai usaha kecil dan mengatasi tantangan yang mungkin dihadapi.
Menurut Shofiya, umpan balik positif ini menjadi bukti bahwa program yang dijalankan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Bengle. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan para peserta dapat memulai dan mengembangkan usaha mereka secara lebih efektif, berkontribusi pada peningkatan perekonomian desa, dan mengoptimalkan potensi yang ada.
Program kerja ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan KKN Tim II Universitas Diponegoro yang fokus pada pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan ekonomi lokal.