Lihat ke Halaman Asli

shofi ululmusyafaah

Universitas Ibn Khaldun

Ragam Gerakan Penghijauan Mahasiswa

Diperbarui: 16 Januari 2022   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

'Peran pertama yang dimiliki oleh mahasiswa, sebagai pemuda, adalah sebagai kekuatan moral. Menurut bagian penjelas Undang-Undang nomor 40 tahun 2009, kekuatan moral adalah bahwa peran aktif pemuda mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok. 

Menurut tinjauan historis, mahasiswa telah berhasil beberapa kali meningkatkan kekuatan moral bangsa di dalam perjuangan kemerdekaan seperti pergerakan Boedi Oetomo, Sumpah Pemuda, ataupun pergerakan reformasi 1998. 

Pada masa sekarang, dalam konteks mengupayakan pembangunan yang memiliki akhlak baik dalam lingkungan hidup, mahasiswa berperan untuk mengupayakan pergerakan lingkungan hidup berdasarkan latar belakang keilmuannya.

Pergerakan ini dapat dilakukan dalam beberapa bentuk yakni riset dan karya tulis ilmiah ataupun berpartisipasi mahasiswa dalam lembaga lingkungan hidup. 

Lembaga lingkungan hidup pada tingkat mahasiswa seperti Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia (IMTLI) misalnya, mampu memfasilitasi mahasiswa untuk melakukan kajian terkait isu-isu lingkungan terkini. 

Selain pada tingkat mahasiswa, pada tingkat umum juga banyak komunitas-komunitas yang memfasilitasi keinginan mahasiswa untuk bergerak dalam bidang lingkungan hidup seperti contohnya, Bandung Juara Bebas Sampah (BJBS).

Pergerakan berupa karya dan kepekaan terhadap lingkungan yang ditunjukkan oleh partisipasi yang tinggi pada lembaga-lembaga lingkungan hidup tersebut akan menunjukan eksistensi mahasiswa di dalam pembangunan. 

Eksistensi tersebut pada akhirnya akan menarik perhatian masyarakat luas dan mampu memberikan tambahan kekuatan moral kepada bangsa untuk menjaga lingkungan hidupnya ketika terlihat perhatian yang begitu besar dari kaum mahasiswa/i.

Hal tersebut serupa dengan lingkungan yang berada di dalam kampus. Jika kampus memiliki lingkungan yang bersih dan sehat maka akan berdampak positif pada kehidupan kampus. 

Mahasiswa maupun dosen akan senantiasa semangat untuk pergi ke kampus dan melaksanakan KBM. Namun, ketika lingkungan kampus kotor maka mahasiswa maupun dosen akan merasa tidak bersemangat untuk datang ke kampus. Bahkan, ketika pembelajaran dimulai mahasiswa maupun dosen dapat merasa tidak nyaman, bosan, dan mengantuk. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline