Lihat ke Halaman Asli

Kamu Tak Sendiri

Diperbarui: 29 November 2020   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkenalkan aku Ainun Putri Kalingga, panggil aja Inun. Aku maba ---mahasiswa baru--- angkatan 2020, belakangan ini disebut angkatan Corona. Harapanku dipenghujung tahun ini cuma satu. Tuhan, tolong musnahkan pandemi Covid-19 dari bumi ini, itulah harapan dan doa yang selalu ku panjatkan.

"Senangnya jadi maba saat ada si covid," kata tetangga.

kau senang?! Susah tau. Kenal teman aja virtual, bisa dibayangin kalau ketemu gimana. Dalam hati pasti nyanyi lagunya Mawang, "kamu siapa kamu siapa kamu siapa." Walaupun senangnya pas  ospek karena ga perlu panas-panasan, tapi ga ana kenangan yang sangat membekas. Saat ini aja aku udah lupa teman kelompok pas ospek siapa aja, hahaha.

Belajar daring, sayangnya kurang efektif. Walaupun mahasiswanya jadi lebih aktif dan kreatif mencari sumber belajar. Tapi, Mamaku kadang jadi pengganggu. Bayangin aja, lagi Zoom tiba-tiba, "INUN, BAJUNYA JEMUR SEKARANG, MUMPUNG LAGI PANAS, BURU!!!" Itu teriakan Mama, caps lock jebol saking kerasnya. Ganggu banget asli, dosen lagi jelasin materi eh malah disuruh jemur pakaian, harus bisa multitasking deh.

Itu kalau pagi, siangnya. "HP aja dari tadi, angkatin jemuran, nyapu, ngepel, atau cuci piring tuh biar ada kerjaan," kata Mama. Cuma bisa istighfar dalam hati. Pasalnya, si Mama udah aku kasih jadwal kuliahku tapi ya gitu. Beliau paling sebel kalau liat aku main HP aja. Padahal ya aku emang main HP, tapi lagi ngerjain tugas dari dosen, ngeles.

Kalau udah selesai kuliah aku rebahan dulu, cape bener. Walaupun cuma di rumah, aku kadang melewatkan jam makanku, karena mager ---malas gerak--- parah. Makannya udah empat kali ini aku meriang. Habis rebahan lanjut bantuin Mama dong, biar kupingku sehat terus sampai tua. Itulah susahnya jadi mahasiswa daring versiku.

Makannya aku sangat mengharapkan si covid musnah. Ga enak belajar di rumah sungguh. Mending luring, bisa ketemu teman, jajan, melipir kalau lagi jamkos ---jam kosong--- hahaha. Tapi ya gitu, dibalik sisi negatif ada positifnya. Positifnya yaitu bisa lebih dekat dengan anggota keluarga, lebih nyaman belajarnya, dan bisa multitasking, serta jadi aktif dan kreatif mencari sumber belajar seperti yang aku tadi.

Lebih dari itu, aku tidak sendiri merasakannya. Teman-temanku pun merasakan apa yang ku rasa, kaya lagunya teh Rossa ya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline