Lihat ke Halaman Asli

Shofi Putri

Mahasiswa

Mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Berinovasi dengan Pestisida Organik Kulit Bawang bersama Petani Dusun Sukorejo, Kecamatan Pacet

Diperbarui: 17 Juli 2024   23:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Mahasiswa dengan Mitra/Tim Dokumentasi

Surabaya, 17 Juli 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya telah berhasil mengembangkan solusi inovatif untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara organik di Dusun Sukorejo, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Kami berkolaborasi dengan petani setempat dalam menciptakan pestisida organik yang ramah lingkungan dari bahan kulit bawang.

Pestisida konvensional yang sering kali mahal dan berbahaya bagi lingkungan, telah digantikan oleh solusi berkelanjutan ini. Kulit bawang yang dianggap sebagai limbah pertanian kini diolah menjadi pestisida yang efektif untuk mengendalikan hama tanaman. Metode ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga ekonomis karena bahan baku mudah didapatkan dan murah.

Penuangan Pestisida ke Alat Penyemprot/Tim Dokumentasi

"Kami merasa senang bisa berkontribusi langsung untuk meningkatkan hasil pertanian di daerah ini dengan cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan," ujar Anwar salah satu teman kami atau peserta KKN. Kami juga memberikan pelatihan kepada petani tentang cara memproduksi dan mengaplikasikan pestisida organik ini secara efektif.

Ketua Sub-Kelompok 5 KKN, mengungkapkan bahwa proyek ini merupakan bagian dari komitmen universitas dalam memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. "Kami berharap solusi ini dapat diterapkan lebih luas lagi untuk mendukung pertanian berkelanjutan di berbagai daerah," katanya.

Mitra mengaplikasikan pada tanaman seledri/Tim Dokumentasi

Penggunaan pestisida organik dari kulit bawang ini juga diharapkan dapat membantu petani dalam memenuhi standar pertanian organik yang semakin meningkat permintaannya. Selain itu, inovasi ini menjadi contoh konkret bagaimana pendidikan tinggi dapat berperan dalam pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.

Kerjasama antara mahasiswa KKN dan petani di Dusun Sukorejo ini tidak hanya berhasil menciptakan solusi pestisida organik baru tetapi juga memperkuat hubungan antara universitas dengan masyarakat. Harapan kedepannya adalah agar semakin banyak inisiatif serupa yang dapat mendorong perubahan positif dalam sektor pertanian di Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline