Ilmu sejarah dalam Islam lahir dan berkembang ketika budaya dan peradaban Islam mengalami kemajuan. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dunia, usaha mempelajari sejarah peradaban Islam pada kenyataannya tidak hanya dilakukan oleh kalangan umat Islam saja. Kajian sejarah Islam di kalangan umat Islam tentunya memiliki tujuan berbeda dengan kajian sejarah Islam yang dilakukan oleh kalangan orientalis.
Orientalis dinisbatkan kepada peneliti Islam selain orang Timur atau dengan kata lain penulisan sejarah Islam di kalangan Barat. Banyak kalangan orientalis yang menyebutkan bahwa Islam disebarkan dengan pedang dan ekspansi wilayah dengan penjajahan pada bangsa lain. Hal ini menyebabkan mereka mencoba menulis sejarah Islam. Namun tentunya hal tersebut menimbulkan subjektivitas yang tinggi terhadap penulisan sejarah. Sebagai bagian dari luar Islam, mereka tentunya tidak memahami konsep Islam dalam melakukan suatu kebijakan.
Selain itu, banyak juga orientalis Barat yang mempelajari Islam dengan motivasi agama dan politik. Mereka mempelajari kejayaan Islam pada masa kegelapan Barat. Dengan demikian, mempelajari peradaban Islam adalah suatu upaya untuk meningkatkan peradaban bangsa mereka. Setelah Barat mengalami kebangkitan, mereka membalikkan keadaan dengan menjadi imperialis di negara-negara Islam. Para orientalis Barat tetap mempelajari Islam untuk menguatkan pengaruh imperialis mereka agar negara-negara Islam rela menerima kekuasaan Barat.
Salah satu orientalis Amerika yang terkenal mengkaji sejarah Islam adalah Marshall G. S. Hodgson. Karya Hodgson adalah salah satu karya orientalis yang menyerang ke-subjektivitas-an tersebut. Hodgson berpendapat bahwa sejarah Islam harus ditulis dengan mempertimbangkan perspektif global, tidak hanya dari sudut pandang orientalis yang bahkan tidak paham dengan konsep ajaran Islam. Karya Hodgson ini memberi kontribusi besar pada historiografi Islam. Ia dianggap sebagai salah satu sejarawan Islam abad ke-20 M yang paling berpengaruh.
Marshall Goodwin Simms Hodgson lahir pada 11 April 1922 di Richmond, Indiana, Amerika. Beliau merupakan sejarawan Islam dan sejarawan dunia. Hodgson adalah seseorang yang kejeniusannya ditolak, tetapi didapatkannya kembali oleh kerja keras Edmund Burke III yang melahirkan kembali karya Hodgson yaitu buku "The Venture of Islam". Hodgson dijuluki sebagai seorang dengan agenda global ada dalam hati dan pikirannya. Ia ingin mengubah dunia lewat jalur perubahan ide. Ia mengubah dunia dengan mengubah bagaimana orang melihat, memahami, dan menempatkan sejarah Islam dalam pergerakan sejarah dunia.
Bukunya "The Venture of Islam" secara universal diakui sebagai sebuah karya fundamental dalam studi sejarah Islam. Dalam karya ini, Hodgson berusaha menulis sejarah Islam dengan seobjektif mungkin. Ia berpendapat bahwa sejarah harus ditulis dengan mempertimbangkan hubungan dan keterikatan antar peristiwa dengan memperhatikan masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
Buku "The Venture of Islam" terbagi menjadi 3 bagian. Buku pertama dengan judul The Classical Age of Islam menjelaskan keadaan dunia sebelum diturunkannya Islam, tantangan yang dirasakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam mendakwahkan Islam, peradaban Islam masa klasik sampai kekhalifahan yang maju, serta tentang negara-negara muslim masa awal. Hodgson mendefinisikan periode klasik Islam dengan masa kemajuan dan kejayaan Islam. Pada masa kejayaannya, Islam tersebar ke Afrika Utara, Spanyol, Persia, dan India. Ilmu pengetahuan Islam pun sangat berkembang mulai dari agama, bahasa, budaya, filsafat, arsitektur, dan teknologinya.
Buku kedua berjudul The Expansion of Islam in The Middle Periods membahas mengenai perluasan Islam ke berbagai belahan dunia, termasuk invasi militer Perancis ke Mesir pada abad ke-18 M serta masa kekalahan Islam di Eropa. Pada buku ini juga dijelaskan peran para filsuf muslim dalam filsafat Kristen dan perkembangan ilmu di Eropa pada abad pertengahan. Hodgson melihat adanya kesatuan dan keragaman pada Islam masa pertengahan. Islam tidak hanya terbatas pada aspek agama, namun juga melibatkan aspek sosial dan budaya. Namun pada masa ini Islam mulai mengalami kesurutan setelah Kota Baghdad yang menjadi sumber ilmu pengetahuan paling maju hancur karena serangan Hulagu Khan.
Buku ketiga berjudul The Modern Age of Islam membahas tentang masa-masa modern Islam, peran Islam dalam politik dan ekonomi dunia, termasuk pengaruh Barat pada peradaban Islam modern. Meskipun mengalami kemunduran, pada kenyataannya Islam telah tersebar ke seluruh penjuru dunia. Hal ini tidak menutup fakta bahwa Islam memiliki pengaruh yang luas di berbagai wilayah termasuk Eropa, Asia, dan Afrika. Pada masa ini, Islam telah bercampur dengan budaya lain sebagai bentuk bahwa Islam merupakan agama yang fleksibel yang mampu eksis pada situasi dan kondisi apapun. Namun hal ini juga dianggap sebagai suatu pengikisan identitas Islam yang murni.
Dalam buku "The Venture of Islam", Hodgson berusaha menekankan pentingnya pendekatan historis dan komparasi dalam memahami ide, konsep, dan pemikiran suatu bangsa. Ia menulis sejarah Islam dengan mempertimbangkan struktur, bahasa, dan kekuasaan. Dengan demikian, ia berusaha menjelaskan bahwa sejarah Islam itu tidak terpaku pada peristiwa Timur Tengah, tetapi juga mencakup peradaban Islam yang luas dan beragam di seluruh dunia.
Dalam menulis buku "The Venture of Islam" yang dianggap sebagai sebuah karya monumental sejak publikasi pada awal 1975, Hudgson menginterpretasikan sejarah perkembangan peradaban Islam dari sebelum kelahiran Muhammad ke tengah abad kedua puluh, didahului dengan penelitian dan disertai dengan analisis terhadap peristiwa-peristiwa di masa silam, terutama dalam menggali jawaban terhadap pertanyaan "mengapa dan apa jadinya" tentang sejarah peradaban Islam. Sehingga dapat dikatakan, penulisan sejarah peradaban Islam yang dilakukan oleh Hudgson dikategorikan sebagai studi sejarah kritis.