1. Tindak tutur lokusi yaitu tindak tutue yang menyatakan sesuatu. Contohnya: "Cuaca hari ini panas ya"
2. Tindak tutur ilokusi yaitu tindak tutur yang menyatakan, tetapi memiliki maksud dan tujuan tertentu. Contohnya: "Cuaca hari ini panas sekali, kalau minum es kelapa muda pasti segar"
Tuturan tersebut bermaksud untuk mengajak atau meminta orang lain untuk membeli es kelapa muda.
3. Tindak tutur perlokusi yaitu tindak tutur memerintah, tetapi ada maksud dan tujuan tertentu, serta memberikan efek berupa tindakan. Contohnya: "Sudah duduk di luar, tetapi kenapa masih terasa panas dan gerah ya,"
Setelah mendengar penutur, maka lawan tutur akan spontan bertindak untuk menyalakan kipas agar tidak terasa panas dan gerah.
Implikatur merupakan inti dari ujaran/percakapan antara penutur dan lawan tutur. Lawan tutur akan menangkap implikatur kemudian terjadi praanggapan dan lawan tutur bisa saja beranggapan berbeda dengan penutur. Untuk itu perlu menggunakan diksi yang tepat, strategi tuturan yang tepan, serta menggunakan bahasa yang santun.
Pragmatik harus dikuasi siapa saja, karena komunikasi dilakukan dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tindak tutur sangat bergantung siapa penuturnya dan lawan tuturnya, serta maksud & tujuan tuturan. Untuk mencapai tujuan tuturan, bakcground knowledge juga berpengaruh. Ketika berkomunikasi dengan seseorang yang memiliki bakcground knowledge yang sama, maka tuturan dapat dipahami dengan jelas dan memberikan kenyamanan ketika membahas sesuatu, sehingga dapat mencapai tujuan tuturan.
Usia juga mempengaruhi dalam tindak tutur. Jika lawan tutur lebih tua, maka penutur harus menghormati, menghargai, dan menggunakan bahasa yang sopan dan santun, serta nada suara tidak dinaikkan. Karena jika menggunakan nada suara yang tidak tepat, bisa saja lawan tutur beranggapan yang lain. Dengan begitu, implikatur dapat dipahami dan diperanggapkan lawan tutur dengan jelas. Namun pada saat ini banyak ditemukan ketika seseorang berkomunikasi dengan orang yang lebih tua seolah-olah berbicara dengan orang seumuran, bahkan menggunakan bahasa yang tidak sopan & santun. Padahal sopan dan santun itu sangat penting ketika bersosialisasi dengan orang lain.
Selain itu, juga perlu diperhatikan bahwa tuturan yang disampaikan sesuai dengan aturan sosial pada masyarakat sekitar, karena kita makhluk sosial dan harus bisa memanusiakan manusia. Semua tuturan yang kita tuturkan memiliki pengaruh kepada lawan tutur, entah pengaruh positif ataupun negatif. Untuk itu, kita perlu memperhatikan dan menjaga tindak tutur kita, jangan sampai kita mengucapkan tuturan yang salah dan lawan tutur meniru tuturan yang salah tersebut, apalagi jika sampai membuat lawan tutur merasa sakit hati dengan tuturan kita. Jangan lupa bersikap sopan dan santun kepada siapa saja dan dimana saja. Ingatlah sesuatu yang kita perbuat, akan kembali pada diri kita sendiri. Jangan sampai orang lain merasa tidak nyaman dengan kehadiranmu karena tindak tutur yang tidak baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H