Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia sedang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berbasis SDG's denga 18 tema jenis SDG's desa. Penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 1 bulan di desa Tejamulya, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka. Tema KKN yang diberikan adalah desa tanpa kemiskinan.
Salah satu program yang dilakukan selama kegiatan KKN adalah melaksanakan kegiatan les di luar jam pelajaran untuk siswa-siswi SDN 1 Tejamulya. Kegiatan les ini dilakukan pada sore hari ketika anak-anak sudah selesai sekolah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam banyak aspek, salah satunya adalah memberantas kemiskinan.
Menurut Mahmudi (2007), dalam suatu lingkaran setan kemiskinan terdapat tiga poros utama yang menyebabkan seseorang menjadi miskin yaitu 1) rendahnya tingkat kesehatan, 2). rendahnya pendapatan, dan 3) rendahnya tingkat pendidikan.
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang rendah akibat kurangnya pendidikan ini mampu mengakibatkan kemiskinan. Hal ini seusuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Suliswanto (2010) menemukan hasil bahwa peningkatan kualitas SDM akan mampu memberikan pengaruh terhadap pengurangan angka kemiskinan.
Maka dari itu program kegian Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan adalah melakukan les untuk meningkatkan pendidikan di desa Tejamulya. Kegiatan yang dilaksanakan selama les adalah membahas tentang pelajaran yang masih kurang dipahami oleh para siswa, membantu mengerjakan tugas yang diberikan oleh sekolah, dan membahas tentang pelajaran yang akan dipelajari nanti disekolah.
Para siswa ini dibagi sesuai dengan kelasnya masing-masing, setiap kelas memiliki kakak pembimbingnya masing-masing yang akan memberikan pelajaran. Waktu dilaksanakan les adalah selama 3 jam. Selama les juga anak-anak tidak hanya disuguhi oleh pelajaran saja, sekali-kali kami memberikan juga ice breaking. Hal ini dilakukan agar anak-anak tidak merasa jenuh selama mengikuti kegiatan les.
Kegiatan les yang dilakukan ini tidak memungut biaya sama sekali atau gratis. Selain itu kami juga memberikan hadiah kepada anak-anak yang mengikuti les, hal ini dilakukan agar anak-anak merasa termotivasi mengikuti les. Pada saat kegiatan les berlangsung cukup banyak anak-anak yang datang, dan anak-anak juga terlihat bersemangat dan antusias mengikuti kegiatan les ini. Selain itu kegiatan les ini membuat hubungan kami dengan anak-anak didesa semakin akrab dan dekat.
Selama les berlangsung ternyata terdapat beberapa materi yang tidak dipahami oleh anak-anak saat disekolah, sehingga kami pun melakukan pembahasan kembali materi tersebut, hingga anak-anak paham. Semakin banyaknya keahlian dan pemahaman yang dimiliki oleh anak-anak maka itu sangat baik.
Hal ini bisa membuat Sumber Daya Manusia ( SDM) di desa menjadi meningkat kualitasnya. Gorman (2009), yang menyatakan bahwa pekerja yang berpendidikan dan keterampilan tinggi selalu memperoleh pendapatan yang lebih tinggi darip ada pekerja yang kurang berpendidikan dan kurang ketrampilan.
Tantangan utama yang dihadapi negara berkembang termasuk Indonesia adalah mempercepat pengurangan kemiskinan, untuk itu perlu dirumuskan alternatif mengatasi masalah tersebut dan salah satu cara pengentasan kemiskinan tersebut adalah melalui dunia wirausaha (entrepreneurship) dan pendidikan (Haughton dan Shahidur, 2010) yang menyatakan pendidikan juga memiliki kontribusi dalam mengentaskan kemiskinan.