Lihat ke Halaman Asli

Shofi Aulia

Mahasiswa 23107030043 UIN Sunan Kalijaga

Hanya Keberuntungan atau Terkabulkan?

Diperbarui: 21 Februari 2024   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Saya Shofi Aulia Nurhamida, lulusan Pondok Pesantren Modern yang berada di salah satu daerah di Blitar, Jawa Timur. 5 tahun berjalan dengan baik dan menyenangkan, dimulai dengan menjadi santri baru, lalu menjadi pengurus kamar, dan setelahnya menjabat sebagai anggota bagian Bahasa pada organisasi yang dinamai dengan OPPM (Organisasi Pondok Pesantren Modern) periode 2021/2022. Tepat pada tanggal 4 November 2022 saya resmi lengser dari kepengurusan.

Ketika saya naik ke kelas 6 atau 3 SMA, saya disebut dengan "Nihaiyah" yang berarti puncak, karena saya berada pada kelas tertinggi pada saat itu. Sama seperti SMA diluar sana yang mulai fokus untuk menata masa depan dengan mencari tahu informasi tentang jurusan apa yang sesuai dengan passion, Universitas impian, dan list-list lainnya yang akan dilakukan di masa depan. 

Kita juga melakukan hal demikian. Namun tetap saja, sekolah umum dan pondok pesantren sangatlah berbeda. Entah itu dalam hal ibadah, pelajaran, tugas, ataupun ujian dan cobaannya. 

Contoh saja jenis mata pelajaran. Jika di SMA umum terbagi menjadi mapel negara dan agama yang keduanya dilembagai oleh Kemenag dan Kemdikbud, maka untuk pondok modern seperti saya ini, terdapat mapel pondok dibawah kurikulum KMI (dinaungi oleh PP. Darussalam, atau lebih dikenal dengan Gontor). Dan masih banyak lagi perbedaan diantara keduanya.

Padat

Dimulai dengan diumumkannya berbagai jadwal kegiatan khusus kelas 6. Seperti amaliyatu tadris (praktek mengajar) yang dilaksanakan pada Januari 2023 dimana persiapannya hanya 2 minggu. Dilanjutkan dengan praktek memasak. Berjarak seminggu, saya melaksanakan ujian imam dan tahlil. 

Pada bulan Februari, agenda selanjutnya adalah pengecekan buku. Singkatnya, semua buku dan kitab dari kelas 1 sampai kelas 6 diperiksa kelengkapannya. Ini sudah menjadi Sunnah pondok yang wajib dilakukan bagi kelas 6. 

Kegiatan selanjutnya yakni fathul kutub, saya diajari sekilas tentang bagaimana menggunakan dan mempelajari kitab-kitab ulama dan imam terkenal. Contohnya kitab shahih bukhari karangan Imam Bukhari.

Selanjutnya pada bulan Maret, saya melaksanakan UMBK (Ujian Madrasah Berbasis Komputer), ujian ini merupakan pengganti dari Ujian Nasional. Lalu pada bulan Mei, saya melaksanakan ujian akhir pondok yang terbagi menjadi 2, yakni ujian lisan dan tulis. Dengan total sekitar 15 pelajaran, saya mempelajari dan menghafal materi dimulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Ujian berlangsung selama 2 pekan.

Kuliah

Di tengah huru hara dan padatnya kegiatan pondok. Saat pengunguman siswa eligible, saya masuk menjadi salah satunya. Dengan bermodal nilai seadanya, saya mendaftar di 2 Universitas dengan program studi yang berbeda. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline