Lihat ke Halaman Asli

Diajar Lelah, Dihajar Kesah

Diperbarui: 6 Oktober 2024   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Oleh ibu, kami diajarkan omelan tanda hidup itu keras
Oleh bapak, kami diajarkan ada cara bersenda diantara tenggat yang
bergerayangan
Oleh kawan, kami diajarkan tak ada bulan kesepian, di sampingnya ada
bintang
Oleh guru, kami diajarkan lelap"

Si anak sibuk berintuisi,
dikata tugas bikin puisi perihal sekolah.

"Soal mukaram tak lagi dihirau
Apa zaman mengikis akhlak mereka?
Ujar tak hendak pandir, tapi di alam sebelah mondar-mandir
Lalu gerutu menyambut akibat sambil memuyu-muyu mata
Hanya sabar hati jadi ujung lading"

Si guru sibuk deklarasi,
kesah membaca tugas puisi murid-murid

tak sadar dirundung leluri


(17-6-23)

*Kamus Sastra

Bergerayangan: berkeliaran atau bergentayangan ke mana-mana (hendak mencopet, merampok, dan sebagainya) 

Mukaram: orang yang dimuliakan; orang yang dihormati

Pandir: bodoh; bebal 

Memuyu-muyu: menggosok-gosok (tentang mata) 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline