Lihat ke Halaman Asli

Menciptakan Kekeluargaan yang Harmonis

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Setiap orang tua baik bapak dan ibu, pasti memiliki pola asuh yang berbeda-beda terhadap anaknya, akan tetapi pada intinya sama yaitu mendidik anak. Karena gaya pola asuhyang berbeda maka hasil dari pengasuhan juga akan tidak sama antara anak yang satu dengan anak yang lain. Maka dari itu setidaknya orangtua itu harus memahami pola asuh anak dengan baik.

Adapun yang dimaksud dengan pola asuh anak adalah proses interaksi antara orangtua dan anak. Cara pengasuhan anak ini meliputi bagaimana sikap atau perilaku orang tua saat berhubungan dengan anak seperti memelihara, melindungi, dan mengarahkan tingkahlaku anak selama masa perkembangan. Setidaknya ada tiga macam pola asuh orang tua dalam mendidik anaknya yaitu pola asuh otoriter, pola asuh permisif dan yang terakhir yaitu pola asuh otoritatif.


  1. Pola asuh otoriter ialah menerapkan suatu aturan dalam keluarga yang dibuat secara sepihak tanpa kompromi termasuk kepada anak. Aturan yang dibuat biasanya lebih ketat dan cenderung sepihak. Intinya adalah menekankan segala aturan orang tua harus ditaati oleh anak. Dampak dari otoriter ini ialah anak tidak mandiri, kurang percaya diri, kurang kreatif, dan lain-lain. Kekurangan dari otoriter ini adalah tidak adanya potensi yang akan dikembangkan oleh anak.
  2. Pola asuh permisif yaitu pola asuh dimana orang tua tidak mau terlibat dan tidak mau pusing memikirkan kehidupan anak. Sehingga orang tua yang permisif akan memberikan kebebasan penuh kepada anak tanpa memberikan pengontrolan secara baik.intinya adalah segala aturan dan ketetapan keluarga ada di tangan anak. Dampaknya ialah kemampuan sosial anak buruk, tidak bisa mengontrol diri dengan baik, dan lain-lain. Kekurangannya adalah anak dibiarkan berbuat sesuka hatinya untuk melakukan apa yang mereka inginkan.
  3. Orang tua otoritatif/demokratif yaitu orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak namun orang tua tetap memberikan bimbingan dan pengarahan kepada anak. Intinya adalah kedudukan antara orang tua dan anak sejajar. Dampaknya ialah anak akan lebih bahagia, memiliki kepercayaan diri yang baik, orang tua akan lebih bersikap hangat dan penuh perhatian kepada anak, dan lain-lain.


Menjadi orang tua adalah profesi yang sangat penting, tapi tidak di uji melainkan yang dilakukan demi kebaikan anak-anak. Kemudian dalam mengembangkan kekeluargaan yang harmonis orang tua harus bisa memahami 3 pola asuh anak tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline