Lihat ke Halaman Asli

Keluhan Siswa Selama Daring Berlangsung

Diperbarui: 17 Juli 2021   15:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada tanggal 2 Maret 2020 untuk pertama kalinya virus corona masuk di Indonesia. Virus corona atau covid-19 telah dinyatakan oleh WHO menjadi pandemi. Hingga saat ini, kasus covid-19 di Indonesia sendiri masih melonjak. Hal tersebut tentunya menghambat semua aktifitas manusia. Salah satu yang terkena dampak besarnya adalah aktivitas dalam bidang pendidikan. Semua kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring atau online. Mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perkuliahan dilakukan secara daring. Tentunya situasi yang mendadak ini membuat beberapa siswa hingga guru mengalami berbagai kendala dalam kelangsungan kegiatan belajar mengajar. Mulai dari cara belajar ataupun cara mengajar, hingga koneksi internet. 

Kegiatan belajar mengajar di beberapa sekolah di Indonesia, sebagian besar dapat berjalan dengan baik. Meskipun demikian, masih terdapat kekurangan karena adanya kendala kendala yaitu adanya keterbatasan kemampuan adaptasi dan penguasaan teknologi informasi oleh guru dan siswa, sarana dan prasarana yang kurang memadai, akses internet terbatas, kurangnya kemampuan untuk menganggarkan (Amalia & Sa'adah, 2020). Tak dapat di pungkiri jika kegiatan belajar dan mengajar selama pandemi ini memunculkan beberapa persoalan untuk murid ataupun guru. Menurut Siahaan (2020) dengan menggunakan sistem pembelajaran secara daring ini, terkadang muncul berbagai masalah yang di hadapi oleh siswa dan guru, seperti materi pembelajaran yang belum selesai disampaikan oleh guru kemudian guru mengganti dengan tugas lainnya. Hal tersebut menjadi keluhan bagi siswa karena tugas yang diberikan oleh guru lebih banyak. 

Dimulai dari cara belajar siswa, yang biasanya dilakukan secara tatap muka dan langsung berinteraksi dengan guru dan temannya, kini dilakukan secara daring dimana segala aktifitas dilakukan sendiri dan minim interaksi. Di sisi lain siswa tetap harus aktif dalam kegiatan belajar mengajar meskipun hanya melalui online. Guru juga tetap harus memberikan informasi materi pembelajaran yang lengkap meskipun dengan ruang komunikasi yang sangat terbatas. Tak hanya mengeluhkan prosesnya, beberapa juga mengeluhkan kegiatan atau situasi selama daring. Dimulai dari rasa semangat yang semakin lama semakin menurun, pemicunya adalah hal yang biasanya dilakukan dengan teman menjadi harus dilakukan sendiri. Tidak ada teman yang biasanya di ajak berdiskusi. Yang biasanya melakukan kegiatan bersama teman ataupun jika setelah melakukan kegiatan kemudian beristirahat dan bercanda bersama teman yang membuat tetap semangat ketika sekolah, tiba tiba berubah. Kini diharuskan melakukan semua kegiatan di rumah, tanpa berinteraksi langsung dengan teman dan melakukan segala hal sendiri.

Kemudian beberapa siswa menjadi malas. Banyak siswa menjadi sangat ketergantungan dengan google. Hampir setiap guru memberikan tugas, beberapa di antaranya selalu mengandalkan jawaban dari google tanpa memahami materi atau mencoba sendiri terlebih dahulu. Hal tersebut juga dapat dikarenakan keterbatasan ruang komunikasi antara guru dan murid. Beberapa murid juga mengeluh susah untuk memahai materi pelajaran, karena beberapa guru hanya mengirim beberapa materi yang diambil dari google tanpa penjelasan apapun dan kemudian memerintahkan siswa untuk mempelajari sendiri dan mengerjakan tugas yang telah diberikan. Di sisi lain guru di haruskan menyelesaikan semua materi pembelajaran di waktu kegiatan belajar mengajar yang sangat terbatas. Kedua hal tersebutlah yang terkadang membuat siswa merasa malas karena dipaksa untuk memahami beberapa materi dalam waktu yang singkat di tambah dengan penugasan yang menurutnya sangatlah banyak. Menurut Taradisa (2020) terdapat kendala guru dalam melakukan pembelajaran daring kepada siswa diantaranya adalah kurangnya pemahaman siswa ketika melakukan proses belajar daring. Hal ini dikarenakan siswa kurang paham dengan pembelajaran yang diajarkan oleh guru karena tidak bertatap muka langsung dan guru sulit untuk memantau perkembangan bejalar siswa. 

Dari beberapa hambatan ataupun keluhan di atas, diharapkan pandemic ini segera berakhir. Keadaan menjadi normal kembali. Kegiatan sekolah dapat dilakukan secara tatap muka dan siswa menjadi lebih bersemangat. Dan dunia kembali normal, dan semoga dapat segera bisa bertemu dengan teman tanpa rasa takut dan tanpa masker.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline