Lihat ke Halaman Asli

Kepemimpinan Islam Banjaris: Gaya Kepemimpinan Islam Masyarakat Banjar

Diperbarui: 3 Juni 2023   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diambil dari Wartabanjar(Gubernur dan Wakil Gubernur Banjarmasin) 2021-2024

Budaya Banjar sangat kental sekali dengan keislaman, bentuk penghormatan dengan seorang guru merupakan ciri khas orang banjar, yang mana sangat memuliakan seorang guru. Belajar dari kepemimpinan gubernur banjar, bapak sahbirin noor  yang menanamkan nilai keislaman pada gaya kepemimpinannya. Nilai kearifan masyarakat pesisir sungai membentuk mental dan karakater yang membuatnya meyakini bahwa dirinya adalah anak Sungai Martapura.

Indonesia, beragam pulau dan suku yang memiliki banyak perbedaan. Keberagaman itulah yang membuat suasana kepemimpinan tiap daerah mempunyai ciri khasnya masing-masing. Kali ini saya akan membahas gaya kepemimpinan banjaris dengan melihat kepemimpinan dari gubernur banjarmasin, yaitu bapak sahbirin noor yang selalu menerapkan 4 prinsip nilai budaya banjar yakni badingsanakan, berelaan, cangkal bagawi, dan gawi manutung.

 

Gaya Kepemimpinan Islam Banjaris

Gaya kepemimpinan Islam di banjar sangat patut diterapkan di kehidupan sehari-hari karena mengandung nilai-nilai keislaman dan sifat memuliakan seorang guru/ulama. Masyarakat Banjar yang diketahui khalayak umum, sangat memuliakan seorang guru dengan mengambil contoh nyata pada acara haul guru sekumpul. Untuk menerapkan kepemimpinan islam di banjar menurut bapak gubernur banjarmasin, bapak sahbirin noor yakni ada 4 unsur yang harus diterapkan di kepemimpinan Islam.

Badingsanakan (Persaudaraan)

Badingsanakan (persaudaraan) merupakan istilah yang kerap kali masyarakat banjar sebut untuk mengartikan kekeluargaan dengan sesama yang menganggap semua orang bersaudara untuk menciptakan kebersamaan dan menghindari adanya konflik atau permusuhan. Oleh karena itu, istilah ini kental sekali dalam masyarakat banjar.

Berelaan (ikhlas dan pasrah)

Konsep berelaan ini merupakan refleksi keimanan seseorang dalam beribadah untuk mendapat keridhoaan Allah Swt. Dengan kata lain, konsep berelaan adalah nilai religius yang sangat erat dengan watak dan karakter masyarakat Banjar yang kental dengan nilai-nilai agama.


Cangkal Begawi (Pantang Menyerah)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline