[caption caption="Pesona Lampion memeriahkan Silaturahmi budaya di NTB"][/caption]
Sebagai pulau dengan julukan " Seribu Mesjid" , budaya asal Tionghoa ini merupakan hal yang baru. Walaupun pada dasarnya, penduduk dengan ras Tionghoa ini sudah lama menetap di pulau ini. Mereka tinggal terpusat di daerah Cakranegara, dan Ampenan. Dan, acara dengan tema "Silaturahmi Budaya Tionghoa" ini menjadi suatu acara yang cukup menarik perhatian bagi warga kota Mataram dan sekitarnya.
Lampu-lampu lampion yang menjadi ciri khas, sudah mulai bertebaran di Jalan Pejanggik hingga perempatan Jalan Selaparang, Cakranegara. Panggung telah disiapkan dimulai pagi hari, Sabtu, 20 Februari 2016. Sedangkan acara dimulai pukul 15.30 sore hingga jam 21.00. Penyelenggaraan ini semakin menyemarakkan keberagaman budaya yang ada di Pulau Lombok, khususnya kota Mataram.
[caption caption="Kemeriahan panggung dibalur dengan efek cahaya warna warni"]
[/caption]
Sebagian besar penduduk NTB adalah penganut agama Islam. Khusus untuk kota Mataram, penganut agama Islam dan HIndu cukup mendominasi. Dengfan adanya penyelenggaran seperti ini, maka menjadi bukti bahwa kerukunan dan toleransi antar sesama budaya dan agama dikota Mataram cukup baik. Walaupun pernah menorehkan sejarah kelam tahun 2002, namun tampaknya itu menjadi bagian pelajaran yang cukup berharga. Bahwa ketenteraman, kedamaian adalah faktor utama menjadi daerah yang maju, sesuai dengan semboyan kota Mataram, Maju, Berbudaya dan Religius.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H