Lihat ke Halaman Asli

Perbedaan Hari Raya Idul Adha 1435 H

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perbedaan Hari Raya Idul Adha 1435 H

(Penulis Shobirin 林德明)

Sekarang sudah memasuki awal bulan Dzulhijjah, artinya tidak lama lagi kita sekalian umat muslim diseluruh dunia akan merayakan hari raya Idul Adha 1435 H. Dimana selayaknya seperti kebiasaan umat muslim dalam mengisi hari raya Idul Adha sesuai dengan perintah Alloh SWT yang terkandung dalam firman-Nya, sebagai berikut:

{فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ} [الكوثر: 2]

Artinya : “Maka dirikanlah Shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah (Al-Kautsar;2).

Kali ini penulis tidak akan membahas tentang isi dari kegiatan hari raya Idul Adha, melainkan akan menyampaikan tentang Indahnya Islam dalam Perbedaan. Maksud dari indahnya Islam dalam perbedaan adalah untuk kesekian kalinya organisasi-organisasi keagamaan di Indonesia menemukan titik jenuh berupa perbedaan didalam menentukan hari raya Islam yang kali ini adalah tentang hari dan tanggal peringatan Idul Adha 1435 H, serta kesekian kalinya pula membuat para masyarakat awam ikut kebingungan dalam merayakan hari besar Islam tersebut.

Mengutip dari surat kabar “Suara Banyumas” terbitan Hari/tanggal Sabtu, 27 September 2014 pada halaman 22 yaitu tentang Penetapan Idul Adha Berbeda. Diberitakan bahwa “pemerintah melalui sidang isbat menetapkan Idul Adha 1435 H jatuh pada tanggal 5 Oktober 2014 lebih tepatnya pada hari Minggu, sementara untuk organisasi keagamaan Muhammadiyah telah menetapkan hari raya Idul Adha 1435 H jatuh pada tanggal 4 Oktober 2014 atau pada hari Sabtu. Secara jelas telah disampaikan juga oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyumas, Bambang Sucipto, mengatakan penetapan Idul Adha oleh pemerintah berdasarkan hasil hisab dan rukyat. Adapun Muhammadiyah, menetapkan Idul Adha dengan berdasarkan hisab. Ditambahkannya juga bahwa ia meminta seluruh masyarakat muslim untuk saling menghormati perbedaan tersebut.”

Terkait dengan perbedaan yang muncul dalam penetapan tanggal hari raya Idul Adha 1435 H, diminta untuk seluruh muslim dapat menjalankannya sesuai keyakinan masing-masing. Artinya, diharapkan tidak ada paksaan untuk mengajak seseorang dalam memilih perbedaan yang saat ini terjadi. Serta diharapkan pula dengan adanya perbedaan ini tidak mempengaruhi hubungan antarwarga yang selama ini telah terjalin baik dan yang tidak kalah penting adalah antara warga satu dengan yang lainnya tidak saling menyalahkan. Jangan pula mengklaim bahwa dirinya atau ormasnya yang paling benar.

Oleh karena itu, penulis mengajak kesemua muslim mari kita bersama merangkai atau membingkai perbedaan ini semua kedalam Indahnya Islam dalam Perbedaan sehingga ukhuwah islamiyah akan senantiasa terjaga. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline