Lihat ke Halaman Asli

Dibalik Minus, Pasti Ada Plus

Diperbarui: 8 April 2019   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Siapa sih yang masih mengakui jika belum menemukan kelebihannya?"
Pada dasarnya, tak ada manusia yang sempurna di dunia ini, karena kesempurnaan hanya dimiliki Allah SWT. Akan tetapi, sebagai Pencipta, Allah swt memberi karunia hamba-Nya (manusia) dengan akal dan nafsu, yang berbeda dengan makhluk Allah yang lainnya. Dibalik itu, manusia memiliki kelebihan dan juga kekurangan masing-masing.
Seseorang mungkin terlihat tak berbakat, namun kita tak pernah tahu dibalik kekurangannya tersebut yang ternyata lebih "WOW" dari apa yang kita miliki. Seseorang di dunia ini pasti memiliki kelebihan tertentu dan pasti memiliki kekurangan, karena dibalik kekurangan pasti ada kelebihan serta dibalik kelebihan pasti ada kekurangan.
Kecerdasan seseorang memang tak dapat dilihat ataupun diukur oleh covernya. Bahkan, mereka yang terlihat memiliki berkebutuhan khususpun memiliki keahlian tertentu dalam bidangnya. Terbukti, jika banyak dari mereka yang lebih menonjol dari orang-orang pada umumnya.
Dapat saya ambil dari kisah hidup gadis berusia 15 tahun, siapakah itu?
Dia adalah adik kandung saya sendiri, sebut saja dia si A. Sejak kecil, dia sudah dilatih, berobat kesana kemari, dikasih vitamin oleh orang tua kami agar bisa berjalan seperti kita pada umumnya. Akan tetapi, hingga detik ini, tak ada perkembanganpun darinya.
Dibalik kekurangannya tersebut, "Gak bisa jalan? Gak masalah".
Mengapa?
Karena meskipun dengan keadaannya yang demikian, ia tak pernah berputus asa untuk hidup. Selama dia duduk di bangku sekolah, ia selalu memegang peringkat 1, tanpa adanya pergeseran oleh kawan-kawannya dalam memperebutkan prestasinya. Yap, dia berprestasi dalam bidang akademiknya dikala keadaannya yang tak dapat berjalan. Meski demikian, ia tak pernah dijauhi oleh orang-orang sekitarnya. Bahkan, ia selalu menjadi kesayangan dan yang dirindukan oleh semua orang. Karya-karya tulisnya berupa cerpen dan puisipun ikut serta menjadi bagian dari bakatnya.
Jadi, yang lemah bukanlah menjadi sosok yang lemah untuk keseluruhannya. Akan tetapi, lihatlah dari sisi manakah ia berkembang, karena kelebihan tidak dapat dilihat dari satu titik saja.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline