Lihat ke Halaman Asli

Keamanan File Menggunakan Teknik Kriptografi Dengan Metode Cipher

Diperbarui: 31 Desember 2022   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Adanya ketergantungan terhadap komputer dalam berbagai bidang membuat perpindahan informasi menjadi semakin lebih cepat. Perpindahan informasi tersebut terkadang tidak diiringi oleh keamanan data yang sesuai. Pengamanan data menjadi sangat penting karena kemungkinan penggunaan file oleh orang lain yang tidak berwenang menjadi lebih besar. teknik sering digunakan untuk mengamankan data, salah satunya adalah kriptografi. 

Di Indonesia, kriptografi dikenal sebagai teknik penyandian untuk menyandikan data serta informasi dari pihak-pihak yang sekiranya tidak berwenang. Data yang ada atau terkandung pada file tersebut dienkripsi menjadi beberapa simbol tertentu sehingga pihak berwenang saja yang dapat mengetahui data/informasi hasil enkripsi. Selain itu kriptografi dikenal sebagai ilmu untuk mempelajari cara penyandian data untuk memperoleh kerahasiaan, integritas dan autentikasi data.

kriptografi dapat dikasifikasikan menjadi 2 macam yaitu : kriptografi klasik dan kriptografi modern. 

Terdapat bermacam jenis yaitu

kriptografi klasik (konvensional) yang hingga saat ini telah dikembangkan. Kriptografi klasik menggunakan teknik cipher permutasi dan cipher transposisi, sehingga lebih cepat dibanding dengan kriptografi modern dan kunci yang digunakan merupakan kunci simetris, misalnya caesar cipher dan shift cipher. Shift cipher merupakan salah satu bentuk kriptografi klasik/konvensional yang masih digunakan untuk mengamankan data. Shift cipher bekerja dengan menggeser plainteks sejauh yang diinginkan oleh pengguna, dengan maksimal pergeseran yaitu 26. teknik shift cipher dalam penggunannya menggunakan model perhitungan  modulo 26 dan kunci yang digunakan untuk proses enkripsi sama dengan proses dekripsi. kriptografi dibedakan menjadi dua, yaitu kriptografi klasik dan kriptografi modern. Pada kriptografi klasik, proses enkripsi menggunakan perhitungan yang sederhana dan dapat dilakukan secara manual. Sedangkan pada kriptografi modern, proses enkripsi menggunakan perhitungan yang rumit dan melibatkan bilangan yang besar, sehingga diperlukan bantuan komputer. Pada proses kriptografi, data yang dikenal dengan nama plainteks ditransformasikan menjadi cipherteks yang tidak dikenali. Cipherteks kemudian dikirim dan oleh penerima ditransformasikan menjadi plainteks kembali.

Kriptografi klasik dapat dijabarkan sebagai berikut :

1.Subitusi Cipher, dikategorikan menjadi 2 yaitu monoalphabetic, setiap huruf pesan disubstitusi oleh satu huruf kunci polyalphabetic, setiap huruf pesan disubstitusi oleh beberapa huruf kunci dengan pola tertentu.

2.Transposisi Cipher, merupakan metode enkripsi dengan memindahkan posisi tiap-tiap huruf pesan dengan pola tertentu, misalnya Blocking Cipher dan Permutasi.

Terdapat beberapa tuntutan yang terkait dengan isu mengenai keamanan data yaitu :

A.Confidentiality

Informasi hanya dapat diakses oleh pihak berwenang, yaitu pengguna atau pengirim dan penerima.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline