Lihat ke Halaman Asli

Urgansi Organisasi Mahasiswa dalam Era Digital

Diperbarui: 27 Agustus 2024   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pinterest.com/celebrityinfotainment/

Organisasi diartikan sebagai sebuah sistem yang di dalamnya terdapat orang-orang yang ingin mencapai tujuan dan cita-cita bersama. Organisasi kemahasiswaan diartikan sebagai sebuah wadah bagi mahasiswa dalam meningkatkan dan mengembangkan bakat, minat, keahlian, ilmu pengetahuan dan keterampilan sosial. Menurut Silvia dalam(MELATI, n.d.)mengatakan bahwa organisasi kemahasiswaan adalah suatu kegiatan yang berada di perguruan tinggi dan anggota dari organisasinya ialah mahasiswa Organisasi kemahasiswaan termasuk dalam bagian organisasi namun ruang lingkupnya berada di perguruan tinggi, meliputi sekolah tinggi, universitas, politeknik maupun institut dan mahasiswa yang menjadi anggota organisasi nya. Dalam setiap perguruan tinggi pasti selalu ada organisasi kemahasiswaan nya karena peran dan manfaatnya sangat banyak. Organisasi kemahasiswaan bisa diartikan juga sebagai sekumpulan mahasiswa yang mempunyai cita-cita yang sama, tujuan yang sama dan bekerja sama agar tujuan tersebut bisa tercapai. Mengikuti organisasi kemahasiswaan tidak wajib, tetapi manfaatnya sangat banyak bagi mahasiswa.

Organisasi di artikan sebagai suatu peran yang dibawa oleh seseorang di dalam mengikuti atau menduduki sesuatu. Jadi peran merupakan sebuah perilaku yang diharapkan wajib dibawakan oleh seseorang dengan porsinya masing-masing baik secara informal ataupun formal. Peran dapat terjadi dalam waktu-waktu tertentu jika dibutuhkan, misalnya peran kita sebagai mahasiswa dalam korupsi UKT.Peran organisasi kemahasiswaan tidak terlepas dari peran mahasiswanya, yaitu mahasiswa dituntut untuk berteguh pada tri etika kampus yang meliputi etika ilmiah, diniyah dan ukhuwah karena peran mahasiswa menentukan kualitas perguruan tinggi baik dalam akademik ataupun non akademik (Imron et al., 2019).Peran organisasi kemahasiswaan juga tidak terlepas dari tujuan organisasi kemahasiswaan itu sendiri. 

Organisasi kemahasiswaan memiliki peran sebagai sarana untuk meningkatkan tali persaudaraan dan menumbuhkan sikap intelektual dan menjadi sebuah wadah dalam menyampaikan aspirasi dari mahasiswa lain agar tercapai sebuah tujuan Perguruan Tinggi. Dalam organisasikemahasiswaan, mahasiswa dibekali ilmu-ilmu yang banyak terutama ilmu softskill meliputi ilmu dalam berkomunikasi, bekerja dalam tim, berfikir kritis dan soft skill lainnya. Melalui organisasi mahasiswa, mahasiswa dituntut untuk selalu bertanggung jawab dengan tugas yang sudah diamanahi dan harus dikerjakan dengan. Di dalam organisasi mahasiswa juga kita dituntut untuk bisa mempraktekkan ilmu pengetahuan yang sudah kita dapat selama mengikuti organisasi tersebut.

Organisasi merupakan wadah untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi kemahasiswaan memiliki peran yang sangat penting, oleh karenanya sangat disayangkan jika ada mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi karena mahasiswa dituntut untuk menjadi agent of change. Harapan-harapan dari masyarakat, keluarga bangsa, negara dan dunia dibebankan kepada mahasiswa, karena mahasiswa merupakan perantara dalam penyampaian aspirasi masyarakat. Dari segi akademik, tugas mahasiswa hanyalah satu yakni belajar. Tetapi dalam dunia perkuliahan/ pembelajaran akademik tidak semua hal bisa mahasiswa pelajari, kemampuan-kemampuan softskill bisa kita dapatkan melalui organisasi. 

Era digital menjadi sebuah tantangan dalam membentuk mahasiswa berkarakter karena kemajuan teknologi saat ini ibarat pisau bermata dua, ia mempunyai manfaat yang sangat besar, tetapi disisi lain menyebabkan dampak negatif(Wulandari, n.d.). Contoh dampak negatif tersebut adalah membentuk mahasiswa menjadi manusia yang anti sosial. Akses informasi yang dangat mudah didpatkan dapat memicu kenakalan remaja, kekerasan, korupsi, terorisme dan kejahatan-kejahatan lainnya. Konten pornografi yang semakin mudah di akses merusak otak manusia sehingga mereka tak bisa membedakan mana yang salah mana yang benar dan tidak memiliki rasa malu. Ir. Soekarno pernah berkata jika bangsa ini harus dibangun dengan didahulukannya pendidikan karakter. Jika hal tersebut tidak bisa dilakukan maka bangsa ini menjadi bangsa kuli.Peran organisasi bagi mahasiswa yaitu menjadi penghalang masuknya budaya negatif yang tidak sesuai dengan bangsa Indonesia dari luar, karena digital tidak selalu berdampak positif (Rofi'ie, 2017).

Jika kita tidak menggunakannya dengan bijak, maka akan berdampak negatif terhadap penggunanya. Alibi mencerdaskan bangsa tetapi justru bisa melunturkan moral dan karakter bangsa. Dalam satu jam saja kita bisa mendapatkan ratusan bahkan ribuan informasi yang masuk. Informasi tersebut ada yang berdampak positif ada yang berdampak negatif, apalagi di jaman sekarang penyebaran informasi hoax akan mudah sekali di publish. Jika informasi tersebut tidak dikelola dan pengaturan emosinya kurang baik mana akan menimbulkan perasaan negatif, seperti perasaan dengki, iri, insecure, ingin menjadi seperti itu, seperti ini dan lain sebagainya. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap karakter dan jati diri bangsa, akan mudah ter ombang ambing. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara mengadakan webinar untuk anggota organisasinya.

Secara keseluruhan, urgensi organisasi mahasiswa dalam era digital adalah untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi sambil memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan kualitas dan dampak kegiatan mereka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline