Lihat ke Halaman Asli

Problem Based Learning Berbantu Media Audiovisual Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Diperbarui: 23 November 2023   20:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam materi mengidentifikasi unsur intrinsic teks cerita fantasi adalah pendekatan yang efektif untuk meningkatkan pemahaman peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Untuk mengatasi tantangan dari permasalahn yang dihadapi ada beberapa langkah yang dilakukan guru agar dapat meningkatkan pemahaman peserta didik yang mengalami kesulitan belajar materi mengidentifikasi unsur intrinsik teks cerita fantasi yaitu :

  • Pemilihan media pembelajara yang sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran. Strategi yang dilakukan adalah menganalisis materi yang akan diberikan pada peserta didik. Membuat peta konsep, rangkuman informasi penting dari materi tersebut. Menentukan model pembelajaran yang sesuai yaitu model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) karena untuk mengidentifikasi unsur-unsur intrinsic cerita fantasi dibutuhkan pengetahuan dan pengalaman dalam memecahkan masalah. Penerapan model PBL kemudian didukung dengan media pembelajaran yang sesuai karakterisktik peserta didik yaitu media audiovisual.
  • Pemilihan media pemblajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Strategi yang dilakukan adalah menfasiitasi kegiatan pembelajaran dengan menampilkan media yang menarik seperti PPT berbasis canva dan tanyangan video cerita fantasi. Tanyangan video cerita fantasi dipilih karena akan lebih menarik perhatian peserta didik dan memudahkan dalam mengidentifikasi unsur intrinsic cerita fantasi. Sumber daya atau materi yang dibutuhkan adalah kemampuan guru dalam penerapan TPACK.
  • Pemilihan bahan ajar yang menarik. Strategi yang dilakukan adalah menfasilitasi kegiatan pembelajaran dengan memberikan bahan ajar berupa rangkuman materi dan LKPD. Ramkuman materi dibuat dengan aplikasi canva kemudian disajikan melalui LCD, sehingga tampilannya terlihat menarik. LKPD dibuat berdasarkan karakteristik model dan media pembelajaran. Sumber daya yang diperlukan adalah kemampuan guru dalam memilih materi.

Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan, adapun dampak penerapan model PBL berbantuan media audiovisual pada pembelajaran mengidentifikasi unsur-unsur intriksik cerita fantasi membuat peserta didik  antusias, bersemangat, dan aktif selama pembelajaran. Peserta didik lebih terampil dalam diskusi dan presentasi kelompok. Pemanfaatan video pembelajaran juga membuat peserta didik fokus dan tidak membosankan dibanding mendengarkan ceramah dari guru.  Peserta didik dapt memperloh nilai yang cukup baik pada pembelajaran mengidentifikasi usur intrinsik cerita fantasi. Respon peserta didik pada pembelajaran ini dapat dilihat dari antusias peserta didik saat mengikuti pembelajaran yang dirasa berbeda dari pembelajaran sebelumnya. Respon rekan sejawat menyambut baik dengan apa yang sudah dilakukan terkait strategi ini karena secara tidak langsung memberikan motivasi kepada mereka untuk melakukan hal yang sama demi tercapainya tujuan pembelajaran.

Faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan peran guru dalam memilih model, media, pendekatan menjadi sangat penting dalam keberhasilan strategi. Penguasaan guru terhadap setiap langkah-langkah pembelajaran yang disusun juga menjai salah satu faktor keberhasilan. Adapun beberapa kekurangan dari strategi yang dilakukan adalah pengeolaan waktu pelaksanaan pembelajaran terutama pada kegiatan inti perlu disesuaiakan dan pengelolaan kelas yang perlu ditingkatkan sehingga suasana pembelajaran tetap kondusif saat diskusi maupun saat presentasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline