Beberapa rumah sakit di Indonesia diberitakan sudah bersiaga menghadapi cacar monyet. RSUD Dumai misalnya telah menyediakan empat ruangan isolasi khusus untuk pasien yang terjangkit cacar monyet atau monkeypox (Mpox).
Hal ini dilakukan sebagai respon terhadap peringatan darurat kesehatan global oleh Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada 14 Agustus 2024.
WHO mengumumkan cacar monyet sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau "Kepedulian Global Terkait Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Umum".
Hal yang melatarbelakangi peringatan dari WHO ini adalah munculnya varian Clade 1b di Kongo pada Juli 2024. Varian ini diketahui telah membunuh paling sedikit 450 orang di Republik Demokratik Kongo (DRC) dalam beberapa bulan terakhir.
Varian ini juga telah menyebar ke Burundi, Kenya, Rwanda, Uganda, bahkan Swedia.
Tahun ini juga telah dilaporkan 14.000 kasus dari berbagai negara dan 524 kematian (sumber UN News). Angka ini meningkat tajam dari tahun 2023.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan dilaporkan penyebaran varian Clade 1-b di DRC tahun lalu "terutama melalui jaringan seks".
Varian ini diketahui lebih mematikan daripada varian sebelumnya dan lebih mudah ditularkan dari orang ke orang.
Dilansir dari BBC.com, para ahli mengatakan estimasi angka kematian akibat varian baru ini mencapai 10%.