Lihat ke Halaman Asli

Shirley

Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Tanggapan Dokter Kandungan Tentang Gender Imane Khalif

Diperbarui: 7 Agustus 2024   17:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Imane Khelif (Foto: tvberitanews.com )

Imane Khelif gagal di dalam uji kelayakan terkait hasil tes kromosomnya di Kejuaraan Dunia 2023 yang lalu. Hal ini dinyatakan secara resmi oleh Asosiasi Tinju Internasional (International Boxing Association/IBA).

Khelif telah menjadi pusat kontroversi di Olimpiade Paris setelah ia mengalahkan Angela Carini. Carini dari Italia langsung memutuskan untuk mundur di detik ke-46 setelah ia dipukul oleh Khelif. Carini tidak menjabat tangan Khelif setelah wasit mengangkatnya. Ia menangis dalam arena setelah berlutut. 

Karena aksinya ini, perbincangan di publik pun mencuat tentang apakah Khelif layak diizinkan untuk bertanding setelah hasil tes kelamin yang membuatnya ditolak oleh IBA. Sedangkan IOC(International Olympic Committee) berulang kali membela hak Khelif untuk bertanding. 

Carini mengaku ia mengundurkan diri setelah rasa sakit dari pukulan Khelif dan hidungnya berdarah kemudian. "Saya tidak dapat bernafas lebih lanjut. Saya memikirkan keluarga, saya melihat saudara laki-laki saya yang berdiri, dan saya pergi ke sudut untuk berhenti ... Saya belum pernah dipukul dengan pukulan yang sebegitu kuatnya." kata Carini. 

"Semua kontroversi ini membuat saya sedih, saya minta maaf untuk lawan saya juga. Bila IOC menyatakan ia berhak bertanding, saya menghormati keputusan itu," kata Carini meminta maaf karena tidak menyalami Khelif setelah kejadian tersebut. 

"Saya tidak bermaksud demikian. Sebenarnya saya hendak meminta maaf kepadanya dan semuanya. Saya marah karena Olimpiade ini  hilang bagaikan asap. Saya tidak mempunyai apapun untuk melawan Khelif. Sesungguhnya, jika saya bertemu dengannya kembali saya akan merangkulnya," kata Carini. 

Khelif, 25 tahun, dari Aljazair sempat dituding sebagai transgender atau interseks, setelah didiskualifikasi di kejuaraan dunia tahun lalu. Namun dalam Olimpiade Paris ini, ia tetap diizinkan bertanding di kelas putri oleh IOC. Selain Khelif, IBA juga mendiskualikasi pemain dari Taiwan Lin Yu-Ting (28 tahun) dengan alasan yang sama.

Karena kontroversi yang terus berlangsung, maka pada Senin, 5 Agustus 2024 IBA menggelar konferensi pers di Paris untuk menjawab alasan diskualifikasi keduanya.  

IBA mengklarifikasi bahwa hasil tes baik Khelif maupun Yu-Ting memang menunjukkan hasil kromosom yang membuat mereka tidak memenuhi syarat untuk bertanding di kategori putri.

Hadir dalam konferensi pers ini Sekretaris Jenderal dan CEO IBA Chris Robert; Dr. Ioannis Filippatos, presiden Komite Tinju Uni Eropa dan mantan Ketua Komite Medis IBA; Gabrielle Martelli, ketua Komite Pelatih IBA. Hadir secara online juga di layar Zoom, Presiden IBA Umar Kremlev.

Pernyataan Sekretaris Jenderal dan CEO IBA Chris Robert

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline