Lihat ke Halaman Asli

Shirley

Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Presiden Perusahaan Undur Diri Setelah Suplemen Beras Angkak Merah Menelan Korban Gagal Ginjal

Diperbarui: 24 Juli 2024   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahan baku beras angkak merah (benikoji) Foto dari Kobayashi Pharmaceutical Co. oleh The Asaji Shimbun

Pimpinan dan Presiden perusahaan suplemen makanan besar di Jepang resmi mengundurkan diri pada Selasa, 23 Juli 2024, seiring dengan penyelidikan perusahaan atas sejumlah kematian yang kemungkinan besar berkaitan dengan produk tablet mereka. 

Kobayashi Pharmaceutical menjadi keresahan di Jepang sejak beberapa bulan lalu terkait dengan tabletnya yang mengandung beras angkak merah (red yeast rice) yang digunakan untuk menurunkan kolesterol. 

Dewan Kobayashi Pharmacetical telah mengeluarkan pernyataan kepada publik yang mengakui bahwa perusahaan telah gagal mengutamakan keamanan konsumen dan telah bertindak "tanpa rasa urgensi yang memadai". 

Sebelumnya di berbagai pemberitaan, diketahui kematian akibat penggunaan suplemen angkak merah dari Kobayashi ini mencapai lima orang, di mana 240 orang telah dirawat di rumah sakit dengan keluhan ginjal dan 1434 orang mengunjungi atau berharap berkunjung ke rumah sakit. Perusahaan juga telah menerima 88.000 komplain terkait kerusakan ginjal

Beras angkak merah atau "beni koji" adalah bahan yang selama ini telah digunakan dalam berbagai jenis makanan, minuman beralkohol, dan juga sebagai obat tradisional selama berabad-abad di Asia Timur dan sekitarnya. 

Uji ilmiah membuktikan angkak dapat memperbaiki kadar kolesterol, namun disertai peringatan kemungkinan berdampak pada kerusakan organ tergantung dari komposisi senyawa kimia di dalamnya. 

Perusahaan menyatakan presiden Akihiro Kobayashi dan pimpinan perusahaan Kazumasa Kobayashi telah meninggalkan jabatan mereka. Keduanya adalah anggota keluarga dari pendiri perusahaan. 

Kasus ini mencuat pada Maret 2024 setelah perusahaan menarik tiga merek produk suplemennya setelah adanya keluhan pelanggan terkait ginjal. Perusahaan menarik tiga macam tablet yang mengandung beni koji pada 22 Maret 2024.

Selanjutnya pabrik perusahaan yang berbasis di Osaka mengatakan mereka mendeteksi adanya zat Asam Puberulat (puberulic acid) yang kemungkinan berpotensi toksik telah dihasilkan dari ragi biru Penicillium pada beras angkaknya yang diproduksi antara akhir April dan Oktober tahun 2023. Atas laporan ini pemerintah Jepang melakukan inspeksi ke fasilitas pabrik tersebut pada 31 Maret 2024. 

Pada bulan Juni 2024, perusahaan mengatakan telah melakukan penyelidikan terhadap total 80 laporan kematian yang kemungkinan besar terkait dengan suplemen mereka. Perusahaan juga menyelidiki apakah ada organ lain selain ginjal yang terdampak akibat penggunaan pil mereka. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline