Belakangan ramai orang - orang membicarakan tentang dinda. Sehingga membuat saya penasaran tentang sosok kontroversial yang berhasil memancing emosi orang - orang di dunia maya ini. Setelah membaca sekilas tentang komentar - komentar dinda yang berhasil membuat saya geram. Saya-pun langsung menulis uneg - uneg saya tentang hal yang "seharusnya" dilakukan bukan cuma untuk seorang dinda, tapi juga untuk orang - orang yang menggunakan transportasi umum. Pada transportasi umum, khususnya bus way (atau bus transjogja kalau di jogja) dan KRL selalu tersedia priority seat. Seperti namanya tempat duduk prioritas atau priority seats ini adalah peraturan untuk para penumpang untuk lebih mementingkan 4 model penumpang di dalam kereta/bus agar bisa duduk. Mereka di antaranya: 1. Lanjut usia (elderly passengers) 2. Wanita hamil (pregnant women) 3. Penyandang cacat (physically handicapped) 4. Ibu membawa anak (mother with infant). [caption id="" align="aligncenter" width="567" caption="poster priority seat"][/caption] Tentu saja bagi penumpang transportasi umum mematuhi peraturan priority seat bukanlah suatu keharusan karena memang tidak wajib, tapi merupakan suatu bentuk 'kepedulian', 'empati', 'tau aturan', atau 'tau diri'. Orang yang memberikan tempat duduk bagi orang yang diprioritaskan bagi saya adalah pahlawan. Karena mereka memiliki sifat rela berkorban demi kepentingan orang lain. Rasa pengorbanan inilah yang mungkin kurang bisa dipahami oleh orang - orang dalam menggunakan transportasi umum, karena sama - sama bayar ada saja orang yang berpikiran "Gue Gue, Lo Lo". Sebuah bentuk egois tingkat akut, dan sifat individualistik parah. Inilah yang sangat saya kritisi tentang saudari Dinda. Karena Dinda merupakan salah satu perwakilan pengguna transportasi umum penganut pola pikir "Gue Gue, Lo Lo". Bagi saudari dinda, kalau boleh kasar maka saya sarankan lebih baik anda menabung dan mulai membeli kendaraan pribadi., daripada menggunakan transportasi umum. Dan patuhilah peraturan dan tata krama dalam berlalu lintas. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H