Lihat ke Halaman Asli

Tips Minimalisir Anak Bermain Gadget Era Pandemi

Diperbarui: 26 Januari 2021   19:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam era pandemi seperti ini penggunaan gadget sangat bermanfaat sekali untuk memudahkan kita  melakukan aktifitas di rumah. Salah satunya adalah memudahkan anak-anak untuk tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring. Keadaan yang mengharuskan kita untuk lebih banyak beraktifitas di rumah membuat anak-anak sering menghabiskan waktu dengan gadget untuk menghilangkan rasa bosannya.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap para orangtua!  Mereka khawatir jika karena pandemi ini anak menjadi lebih suka bermain gadget. Terutama untuk anak-anak yang masih dibawah umur, anak-anak yang masih dalam fase keingintahuannya yang tinggi. Karena faktanya meskipun banyak manfaat yang dapat diperoleh dari gadget, gadget tetap berbahaya jika tidak kita gunakan dengan benar juga.

Dampak buruknya saat anak terlalu sering menatap layar gadget adalah anak menjadi acuh terhadap sekitar, mata lelah, dan menjadi susah tidur. Dan jika ini dibiarkan secara terus menerus, anak akan menjadi kecanduan gadget dan dampaknya akan lebih berbahaya bagi anak-anak.

Lalu bagaimana meminimalisir penggunaan gadget anak terhadap gadget? Berikut adalah tips meminimalisir penggunaan gadget pada anak.

  1. Batasi, buatlah jadwal penggunaan gadget

Setelah melakukan sekolah daring gadget sebaiknya langsung disimpan oleh orangtua. Orangtua juga harus memberi aturan tegas kepada anak, untuk membatasi pengguanaan gadget hanya 2-3 jam setiap hari. Para orangtua dapat membuat jadwal kapan saja anak boleh bermain gadgetnya, dan jangan memberi izin bermain gadget saat jam belajar, jam tidur, jam makan, dan saat sedang berkumpul dengan keluarga.


  2. Temani anak bermain mainan kesukaannya

Salah satu alasan anak bermain gadget bisa saja karena mereka merasa bosan di rumah saja.  Anak merasa bosan karena tidak bisa bermain dengan teman-temannya dimasa pandemi. Sedangkan orangtua sedang sibuk bekerja di rumah.

Orangtua seharusnya lebih memperhatikan anak, karena sebenarnya yang mereka perlukan adalah seorang teman untuk bermain. Dengan menemani anak bermain sesuai keinginannya, anak tidak akan memperdulikan kembali gadgetnya.


  3. Ajaklah anak melakukan kegiatan produktif yang menyenangkan

Perintah sekolah daring dan bekerja dari rumah adalah sebuah keuntungan untuk orangtua. Orangtua akan selalu bisa mengawasi tumbuh kembang anak di dalam rumah. Ini juga menjadi kesempatan bagi orangtua dan anak untuk menjalin hubungan yang lebih dekat.

Meskipun kegiatan diluar rumah dibatasi, orangtua dan anak tetap dapat melakukan kekiatan yang menyenangkan dirumah. Orangtua dan anak dapat melakukan kegiatan menyenangkan yang jarang bahkan mungkin belum pernah dilakukan bersama. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan bersama seperti berkebun, memasak, berkemah di area rumah, dan masih banyak lagi. Selain menyenangkan kegiatan tersebut juga dapat mengedukasi sang anak.


  4. Berikan contoh yang baik

Anak-anak cenderung suka mencontoh apa yang pernah ia lihat di sekitarnya. Jika orangtua menginginkan agar anak tidak bermain gadget, orangtua harus memberi contoh yang baik. Sebisa mungkin orangtua juga mengurangi penggunaan gadget saat sedang bersama anak.


Demikianlah beberapa tips yang dapat di gunakan untuk meminimalisir penggunaan gadget pada anak di era pandemi seperti ini. Meskipun harus bersikap tegas namun usahakan untuk tidak marah atau memaksa anak agar menuruti apa yang kita inginkan. Sebaliknya gunakanlah kata-kata yang lembut penuh kasih sayang untuk membujuk sang anak. Selalu lindungi keluarga dari dampak negatif gadget, dan Covid-19. 

Semoga tulisan saya dapat bermanfaat, terimaksaih..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline