Seiring berjalannya waktu yang dibarengi dengan kecanggihan teknologi informasi yang dikembangkan oleh manusia mengakibatkan semakin maraknya penggunaan teknologi yang berbasis mesin. Akhir-akhir ini pun kita dikabarkan dengan berita terkait ChatGPT.
Setelah mendapatkan berita tentang hal tersebut, saya akhirnya memutuskan untuk mencari tahu, apakah benar ChatGPT secanggih yang diberitakan. Setelah mencari tahu dan mendapat akses untuk daftar kemudian log in, akhirnya saya iseng-iseng untuk menanyakan sekitar soal yang saya rasa sederhana, sedang, hingga sulit.
Namun, betapa kagetnya saya ketika mendapatkan jawaban yang menurut saya cukup memuaskan. Bahkan soal pelajaran yang terkadang tidak ada akses di google saja masih bisa terselesaikan.
Wah, rasanya hampir tidak percaya, namun memang begitu kenyataannya. Kecanggihan teknologi membuat manusia semakin dipermudah dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Nah, disini poin pentingnya. Ketika kemudahan akses sangat bisa dinikmati oleh siapa saja tak terbatasi oleh usia. Hal ini menjadi poin penting untuk bisa menggunakan fitur-fitur canggih tersebut untuk hal-hal yang baik dan bersifat tidak merugikan.
Misalnya saja bagi para pelajar maupun mahasiswa, hal ini tentunya bukan suatu alat untuk kita mencari tahu setiap soal -soal yang tak bisa kita pecahkan. Pada masa saat ini, kecerdasan dan kritis dalam berpikir seorang manusia harus tetap dipergunakan dengan baik.
Jangan setiap saat senantiasa mengandalkan pada kecanggihan ChatGPT. Untuk itu, kita sendiri sebagai seorang individu yang harus mulai memfilter hal mana yang bisa kita cari bantuan dan hal mana saja yang kita harus pecahkan itu dengan kemampuan berpikir logis dan kritis yang dimiliki.
Teruntuk para mahasiswa juga nih, yang biasanya banyak banget ikut lomba essay maupun lomba karya tulis lainnya. Karena kita telah mengetahui bahwa kemampuan ChatGPT ini sudah cukup baik. Maka kita tak boleh langsung mengcopy setiap tulisan yang dikeluarkan oleh ChatGPT terhadap hasil essay yang kita inginkan.
Perlu diingat, sebuah karya akan terasa lebih menyentuh apabila ditulis langsung oleh penulisnya sendiri. Memang teknologi bisa juga meniru dan mempercantik, tapi isi dan inti nya mungkin kurang mengena di hati dan pikiran serta jiwa sanubari.
Selain itu, kita juga harus menghindari yang namanya plagiarisme dan ketidakjujuran dalam menulis sebuah karya. Tetap pertahankan integritas untuk melatih kemampuan berpikir dan menulis yang baik dalam menunjang tugas akhir maupun pekerjaan kita di masa depan.