Halo Kompasianer, disini aku mau share terkait kondisi di rumahku yang tergolong cukup panas untuk diawal pembangunan.
Kondisi rumah yang menghadap ke arah timur tentunya semakin menambah esensi panas pada siang hari karena matahari yang berada tepat di atas.
Kalau udah kayak gitu gimana? Yah pastinya setiap siang selalu menyalakan kipas angin yang bisa dikatakan hampir nonstop karena untuk bisa tidur secara normal tanpa harus merasakan kepanasan.
Setelah dirasa semakin boros listrik, maka langkah selanjutnya adalah mencari solusi untuk bisa mengatasi panas tapi tetap bisa menghemat listrik.
Nah, akhirnya dengan beberapa saran dan masukan, langkah pertama yang kami lakukan adalah mengganti atap. Awalnya kami menggunakan atap yang berbahan seng. Sudah bisa dibayangkan betapa panasnya bukan?
Alasan kami awal mengapa menggunakan seng yaitu karena keterbatasan dana, sehingga tak mampu untuk bisa membeli genteng. Ternyata setelah mengganti dengan genteng suasana panas agak sedikit berkurang, namun masih tetap merasakan panas.
Setelahnya kami mulai memasang banyak jendela untuk semakin banyaknya sinar dan udara yang masuk, sehingga rumah tidak terasa lembab.
Nah, ada saran khusus supaya rumah tetap terasa dingin tanpa gerah, yaitu membuat terobosan terbuka di atas pintu luar agar udara bisa bebas masuk meskipun pintu tertutup. Kalau khawatir soal keamanan, insyaallah juga aman.
Semisal saran-saran di atas tidak mampu membendung panas yang ada di rumah, mungkin bisa memanfaatkan lahan dengan menanami pepohonan yang cukup rimbun. Namun, ketika lahan yang dimiliki cukup sempit, maka bisa dengan membeli pot bunga dan dihias di depan rumah maupun di dalam. Selain menambah kecantikan rumah, juga sebagai penyejuk ruangan alami.
Bagaimana Kompasianer apakah sudah paham? Semoga bermanfaat ya, kalau masih ada yang dibingungkan bisa berkomentar. Terima kasih.