Lihat ke Halaman Asli

Shinta Amelia Wardani

TOMORROW IS BETTER

Vaksin Itu Penting

Diperbarui: 14 Desember 2021   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kejadian munculnya pandemi virus corona atau covid-19 mampu melumpuhkan aktivitas semua kalangan masyarakat yang dilakukan di luar rumah. Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan SarsCoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID19 ini masih belum diketahui (Kemenkes, 2020).

Wabah penyakit ini begitu mengguncang masyarakat dunia, salah satunya Indonesia merupakan negara yang terkena dampak penularan COVID-19. Sampai dengan tanggal 25 Maret 2020, dilaporkan total kasus konfirmasi 414.179 dengan 18.440 kematian (CFR 4,4%) dimana kasus dilaporkan di 192 negara/wilayah. Diantara kasus tersebut, sudah ada beberapa petugas kesehatan yang dilaporkan terinfeksi. Sejak kasus pertama di kota Wuhan, terjadi peningkatan kasus COVID-19 di China setiap harinya dan mulai menyebar ke berbagai negara. Kasus COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah dua kasus, dan terus mengalami peningkatan. Tercatat hingga 10 November 2021 hasil pemeriksaan menunjukan sebanyak  4.249.323 Kasus terkonfirmasi dan 143.578 kasus meninggal di Indonesia.

Berbagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 pun dilakukan oleh pemerintah Indonesia guna memutus rantai penyebaran virus Covid-19 ini, guna memutus rantai penyebaran virus ini dengan lockdown dan social distancing salah satunya pada kebijakan di bidang pendidikan yaitu proses pembelajaran di rumah secara online. Berbagai kebijakan ini dilakukan disebabkan karena kondisi Indonesia sangat terdampak secara signifikan dari berbagai sektor akibat dari situasi pandemi covid-19 ini. Perlunya pengawasan yang ketat dari berbagai instusi pemerintah dan pengembang kebijakan dalam meminimalisir penularan secara massive. Meskipun sudah tersedia banyak obat dan metode penanganan pasien COVID-19, lonjakan kasus positif dan mortalitas masih tetap terjadi. Upaya pencegahan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) dinilai kurang cukup untuk menekan penyebaran virus ini sebab diperlukan sesuatu yang dapat menjaga kesehatan secara menyeluruh untuk mengurangi dampak sosial dan ekonomi masyarakat. 

Upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 yang lain pun dilakukan oleh pemerintah Indonesia guna memutus rantai penyebaran virus Covid-19 ini, salah satunya yaitu vaksinasi. Program vaksinasi covid-19 menjadi konsentrasi organisasi Kesehatan dunia (WHO) dan seluruh dunia. Pemerintah Indonesia turut serta dalam rangka mengurangi tingkat terpaparnya covid-19. dr Reisa Brotoasmoro sebagai Juru Bicara Satgas Penanganan covid-19 menyatakan bahwa vaksin merupakan upaya pencegahan agar masyarakat tidak terpapar covid-19 karena sudah memiliki kekebalan tubuh atau imunitas.

Vaksin adalah sejenis produk biologis yang mengandung unsur antigen berupa virus atau mikroorganisme yang sudah mati atau sudah dilemahkan dan juga berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksid atau protein rekombinan, yang sudah ditambahkan dengan zat lainnya. Vaksin berguna untuk membentuk kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Vaksin merupakan produk yang rentan, masing -masing mempunyai karakteristik tertentu maka diperlukan pengelolaan secara khusus sampai di gunakan (WHO, 2015).

Vaksinasi COVID-19 telah mengalami perjalanan yang panjang untuk memastikan keamanan dan keampuhannya melalui berbagai penelitian dan uji coba. Namun, perjalanan vaksin hingga diterima dengan baik dan didistribusikan kepada masyarakat luas saat ini membutuhkan proses yang lebih panjang karena masih terdapat pro dan kontra terhadap vaksinasi. Terdapat sikap dukungan dan juga sikap keraguan terhadap keampuhan dan keefektifan vaksin covid-19, bahkan sampai ada yang menolak vaksin. Ketidakpercayaan dan keraguan banyak masyarakat terhadap vaksin COVID-19 tak lepas dari banyaknya kesimpangsiuran informasi dan minimnya edukasi yang memadai. Padahal, akses informasi edukasi mengenai vaksinasi dalam pandemi dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap vaksinasi, sehingga dapat membantu proses vaksinasi oleh pemerintah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline