Lihat ke Halaman Asli

SHINTA VR

perusahaan teknologi

Mengelola Teknologi Artificial Intelligence untuk Nilai Tambah

Diperbarui: 13 Februari 2024   18:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Lagi-lagi, teknologi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) memicu banyak perkembangan terhadap penelitian yang mengeksplorasi tentang manfaat praktis atas kegunaannya. Salah satu contohnya, yaitu penelitian tentang pengelolaan AI untuk nilai tambah yang Berawi (2020) kerjakan memaparkan sejumlah alasan bagi AI untuk menjadi salah satu nilai tambah produk, jasa, dan proyek. Dengan kata lain, AI memiliki daya tarik dan dampak tersendiri bagi perindustrian data dan teknologi.

Latar Belakang Penelitian

Tren yang berlangsung saat ini adalah banyak sektor industri yang kini berada di tengah proses transformasi digital. Faktor transformasi ini berasal dari perkembangan teknologi data dan informasi yang masif. Bagaimanapun, pembelajaran data dan mesin telah merevolusi otomatisasi cepat dan pintar sekaligus mengadopsinya ke dalam pola-pola dan cara kerja industri. Contoh utamanya adalah penerapan sistem AI dalam beragam industri.

AI mampu mengatur data dalam jumlah mahabesar melalui sistemnya dan melakukan pengecekan secara otomatis. Hal-hal ini memiliki kemungkinan digitalisasi, otomatisasi, atau integrasi rantai nilai layanan dan produk yang tinggi. Penerapan digitalisasi dan otomatisasi ini diyakini dapat membantu konstruksi bertransformasi menjadi industri berbasis teknologi sehingga dapat bersaing dengan industri lainnya. Lebih lanjut, Berawi (2020) percaya bahwa implementasi AI membawa keuntungan berupa nilai lebih sejauh industri terkait dapat mengelolanya dengan baik.

Dampak Pengelolaan AI

Dalam skala yang luas, bermacam industri, termasuk manufaktur dan layanan bisnis, kini sangat mengandalkan AI untuk otomatisasi industri, mengubahnya menjadi sektor yang berkembang secara pesat, seiring peningkatan investasi dan kemajuan teknologi. Namun, adopsi AI yang luas ini tidak hanya meningkatkan kinerja dan efisiensi, tetapi 

juga memperluas pasar dalam ekonomi digital. Teknologi inovatif seperti pencetakan 3D, yang digabungkan AI secara langsung merevolusi industri dengan menghemat waktu, mengurangi biaya, dan mengurangi dampak limbah bagi lingkungan. 

Mesin cetak 3D seluler menunjukkan potensi AI dalam memenuhi kebutuhan industri sehari-hari. Tidak berhenti di situ, pengaruh AI turut meluas hingga menciptakan makhluk hidup buatan, asisten pribadi, dan robot yang menyerupai manusia dengan interaksi yang kompleks. 

Berawi (2020) menutup pembahasan penelitiannya dengan menyampaikan opininya: "Mengingat banyaknya manfaat teknologi bagi pengiriman proyek, produk, dan jasa, saya berpendapat bahwa nilai produk atau layanan masa depan tidak akan banyak bergantung pada biaya produksi, melainkan kekayaan intelektual yang terlibat dalam merancang dan menciptakan dan produk atau layanan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline