Lihat ke Halaman Asli

SHINTA VR

perusahaan teknologi

Pemanfaatan Artificial Intelligence untuk Memerangi Perubahan Iklim: Inovasi dan Tantangannya

Diperbarui: 21 Agustus 2023   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

shintavr.com

"Krisis global tidak akan terselesaikan sepenuhnya. Namun, Artificial Intelligence meyakinkan kita bahwa teknologi mampu mengurangi kerusakan berlebihan dimana-mana."

Perubahan iklim selalu menjadi salah satu tantangan global di masa kini. Masalah tersebut secara langsung memberi dampak luas terhadap lingkungan, sosial, termasuk ekonomi. Sementara itu, kapabilitas masyarakat dunia dalam berinovasi menciptakan solusi, teknologi Artificial Intelligence (AI) hadir sebagai pemberi kontribusi guna mengurangi dampak dari perubahan iklim tersebut. Demi mencapai inovasi teknologi AI untuk memerangi perubahan iklim, terdapat beragam tantangan yang harus diantisipasi, terutama pertimbangan etisnya. (Ethical Considerations in AI Development: Navigating the Path to Responsible Innovation)

 AI mentransformasikan cara pendekatan kita terhadap perubahan iklim, antara lain dengan mengaktivasi analisis data yang lebih akurat, memprediksi model iklim, dan mengambil keputusan yang terinformasikan dengan baik. Metode pendekatan tersebut tentunya berkaitan dengan perkembangan teknologi AI itu sendiri. AI yang memiliki konotasi lebih dari robot futuristik yang canggih dan modern ini pun menggaet beberapa poin area yang membawa dampak signifikan terhadap isu perubahan iklim.

Terakhir, penanggulangan bencana. Kapabilitas AI dalam memprediksi krisis atas perubahan iklim tidak semata-mata mencakup energi terbarukan atau SDA (Sumber Daya Alam). Sebab, AI juga dapat memprediksi data historis sekaligus real-time untuk meningkatkan perencanaan tanggap darurat dan alokasi sumber daya selama situasi krisis. Bencana alam yang terpengaruh oleh perubahan iklim drastis seperti badai, banjir, dan kebakaran hutan pastinya akan terminimalisasi berkat AI.

 Dengan demikian, AI telah menjadi alat alternatif yang digadang ampuh dan berperan signifikan dalam mengantisipasi perubahan iklim, menawarkan solusi inovatif untuk beberapa tantangan paling kompleks yang dihadapi planet kita. Seiring dengan perkembangannya, AI memiliki potensi untuk merevolusi prediksi iklim, adaptasi, dan upaya mitigasi. Namun, sangat penting bagi kita untuk menavigasi tantangan secara bertanggung jawab dan kolaboratif, memastikan bahwa teknologi AI dimanfaatkan secara efektif untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan tangguh bagi generasi mendatang.

Pertama, optimalisasi energi terbarukan. Algoritma yang digerakkan AI mampu mengoptimalisasi manajemen sekaligus distribusi sumber daya energi terbarukan seperti solar dan angin. Optimalisasi tersebut bertujuan untuk memastikan pemanfaatan yang efisien dan meminimalisir limbah masyarakat. Singkatnya, AI dapat memprediksi pola permintaan energi lalu menyesuaikan pembangkit listrik sehingga energi tersebut lebih stabil dan berkelanjutan. 

Kedua, prediksi dan pemodelan iklim. Model iklim yang kompleks membutuhkan daya komputasi yang sangat besar untuk mensimulasikan berbagai skenario secara akurat. Sederhananya, daya komputasi adalah algoritma yang berguna memecahkan suatu masalah berdasarkan data yang ada. Pada kapasitas itulah, AI mempercepat simulasi tersebut sehingga memungkinkan para peneliti untuk lebih memahami potensi hasil iklim dan membuat kebijakan yang matang untuk mitigasi dan adaptasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline