Lihat ke Halaman Asli

The Clover

Diperbarui: 7 Januari 2016   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Ma, Rin berangkat sekolah dulu ya, Assalamualaikum!”

“Waalaikumsalam, ati-ati di jalan, jangan bicara sama orang nggak dikenal, bekalnya udah dibawa belum? Baca doa dulu biar nggak di gendam” ,jawab mamaku dari dapur.

“Iya ma udah.”

“Jangan lupa pakai rok lho ya!”

“ya iyalah ma, masa aku mau pakai legging ke sekolah!?”

“ya kali aja kamu lupa, kan kamu pernah cuma pakai baju seragam dan celana olahraga gara-gara telat bangun pagi.”

“Itu kan pas aku SMP, jaman bahula banget. Sekarang aku udah hampir lulus SMK. Udah ah, Rin berangkat dulu.”

“Iya, iya.”

              Aku berjalan keluar rumah dengan gontai. Seperti inilah rutinitasku tiap pagi, mendengarkan pidato(ocehan) mama yang terlalu protektif mengingat aku sudah terlalu besar untuk itu. Tapi aku tahu mama melakukan itu karena khawatir padaku, apalagi mengingat statusnya yang single parent. Aku merasa bersyukur dan bangga memiliki mama sepertinya, yang mampu mengurusku dan membiayai hidup kami meski hanya seorang diri. Aku berjanji setelah lulus SMK, akan segera mendapat pekerjaan dan dapat membantu mamaku meski hanya sedikit. Aku anak tunggal, jadi saat aku lulus SMK ini, mungkin dapat meringankan bebannya.

Baru tiga rumah aku berjalan, seseorang memanggilku. Ternyata Andra yang memanggil, bersama Zaki dan Dani.

“Rin, tega banget sih ninggalin kita.” Kata Andra sesampainya di sebelahku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline