Masa pandemi Covid-19 membuat banyak sekali perubahan yang terjadi. Salah satunya pembatasan layanan secara langsung, perangkat desa dengan masyarakat. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat kesusahan dalam mengurusi surat surat yang berhubungan dengan desa setempat.
Oleh karena itu, perlu adanya media yang menjembatani antara masyarakat dengan perangkat desa secara langsung. Sehingga mahasiswa Universitas Jember yang sedang melakukan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) sejak 11 Agustus 2021 di Desa randu Cangkring, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso, membuat inovasi teknologi informasi berbasis WhatsApp Bot yang dapat dipergunakan operator desa sebagai media pelayanan.
Mahasiswa Teknik Pertanian yang sedang menjalakan KKN di desa tersebut, Shinta mengatakan, desa mempunyai website desa yang merupakan media informasi desa, namun saat ini sudah tidak dipergunakan lagi karena belum melakukan pembayaran perpanjangan masa aktif website.
"Karena sistem Bot ini masih awam bagi operator desa setempat, maka saya menjelaskan langsung apa itu sistem Bot pada WhatsApp" imbuhnya.
Shinta mengatakan "penggunaan layanan WhatsApp ini dapat membuat interaksi langsung antara perangkat desa dengan masyarakat. Sistem otomatis respon yang saya gunakan membuat masyarakat dapat dengan cepat mendapatkan informasi yang dibutuhkan"
Pihaknya berharap, dengan menggunakan aplikasi WhatsApp yang sudah banyak digunakan masyarakat umum dapat mengefisiensikan dan memaksimalkan pelayanan di desa tersebut. Masyarakat dan perangkat desa tidak perlu lagi berinteraksi secara langsung, namun tetap dapat melayani masyarakat. Serta tetap mematuhi protokol kesehatan.