Lihat ke Halaman Asli

Anakku Masa Depanku

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oh anakku ...

Engkau terlahir sebagai buah hatiku

Buah hati yang sangat aku sayangi

Wahai anakku ...

Engkau semakin tumbuh dewasa

Mulai dari engkau yang masih belum berjalan

Engkau ku gendong dengan penuh cinta dan kasih sayang

Tapi sekarang engkau sudah dapat berjalan .... berlari ...

Sampai diriku yang menemanimu terlihat letih mengejar-ngejar kamu kemanapun

Takut ... takut terjadi sesuatu pada dirimu

Ketika engkau berjalan

Ketika engkau berlari

Aku tak mau terjadi hal yang buruk kepadamu

Karena engkau masa depanku

Kini sedikit demi sedikit ..

Walau sulit

Aku tak pernah letih untuk mengajarimu sesuatu hal

Sesuatu yang bermanfaat untuk hidupmu kelak

Sesuatu yang bisa membawamu sukses

Sesuatu yang bisa engkau buat untuk mengejar cita-citamu

Anakku ... malaikatku ...

Turuti orangtuamu ini

Jangan nakal nak ...

Teruslah belajar anakku

Belajar untuk memahami kondisi

Kondisi yang ada di sekitarmu

Agar kelak engkau diterima di masyarakat

Anakku ....

Kesuksesanmu ...

Dirimu sendirilah yang menentukan

Jika engkau rajin maka kelak engkau berhasil

Jika engkau malas maka kelak engkau tidak berhasil

Anakku ...

Cerminan hidupmu merupakan cermin hidupku

Jika engkau sukses

Orang akan antusias untuk memandangmu tinggi

Begitu pula diriku

Anakku ...

Engkau adalah cermin masa depanku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline