Apakah kamu pernah merasakan gigi senut-senut? Atau cinta cenat-cenut (: Gigi senut-senut atau ngilu itu mengganggu lho secara fisik maupun psikologis. Sekarang kita ulas ya tentang ketidaksehatan gigi ini. Gigi yang ngilu disebut juga hipersensitif dentin atau gigi hipersensitif. Gigi hipersensitif merupakan kondisi terpaparnya gigi yang kehilangan enamel atau cementum gigi sehingga tubulus dentin terbuka. Nah, pergerakan cairan di dalam tubulus dentin merangsang saraf di dalam gigi dan mencetuskan rasa ngilu.
Struktur Gigi
Tubulus Dentin yang Terbuka
Aliran Cairan di Dalam Tubulus Dentin
Ketidaknyamanan yang dirasakan berupa rasa nyeri yang mendadak (akut) dan singkat karena adanya perubahan suhu di dalam rongga mulut, gesekan sikat gigi, makanan yang manis, asam, dan lain sebagainya. Kelainan yang bisa menyebabkan gigi hipersensitif ada dua: gusi turun (resesi gingiva) dan prosedur perawatan gusi (oleh karena ini, dokter gigi selalu hati-hati saat melakukan perawatan gusi). Gusi turun adalah pergeseran tepi gusi dari posisi normalnya di permukaan mahkota gigi ke arah permukaan akar gigi. Gusi turun ada yang tipe terlihat dengan sebagian akar terbuka dan ada yang tipe tersembunyi sehingga perlu alat khusus (probe periodontal) untuk memeriksanya. Gusi turun membuat akar gigi yang aslinya sensitif menjadi tersingkap dan terpapar lingkungan rongga mulut. Kabar buruknya adalah gusi turun dapat bertambah parah seiring bertambahnya usia. Selain ngilu, efek lain yang ditimbulkan adalah gigi mudah goyang sehingga harus dilakukan pencabutan gigi.
Kasus Gusi Turun
Contoh probe periofontal
Orang yang selalu menjaga kebersihan giginya pun bisa mengalami gusi turun akibat kesalahan menyikat gigi (abrasi gingiva). Sekilas info: peradangan gusi juga bisa menyebabkan gusi turun. Cara paling efektif untuk menjaga kebersihan mulut memang secara mekanis yaitu dengan menyikat gigi. Akan tetapi, cara menyikat yang terlalu keras dapat menyebabkan gusi terluka. Gesekan sikat gigi, terutama pada teknik penyikatan gigi dalam arah vertikal dengan bulu sikat yang keras disertai dengan tekanan yang agak kuat, kemudian menyebabkan gusi turun.
Jadi, gimana cara gosok gigi yang baik agar gigi plus gusi kita tetap sehat? Pertama, sikat gigi haruslah bergagang lurus dan berbulu lembut (: Teknik sikat giginya:
- Kumur-kumur
- Sikat semua permukaan gigi secara vertical dan horizontal, maju mundur, rahang atas & bawah. Saat menyikat secara vertikal, gigi rahang atas disikat dari atas ke bawah dan gigi rahang bawah disikat dari bawah ke atas. Jika mau, sebaiknya posisi sikat gigi 45˚ di perbatasan antara gusi dan gigi. Sikat permukaan dalam gigi yang menghadap langit-langit & lidah. Sikat permukaan luar gigi yang menghadap pipi dan bibir.
- Sikat permukaan gigi yang dipakai mengunyah.
- Jangan lupa sikat permukaan atas lidah (:
- Kumur 1x saja. Fluor dari pasta gigi yang masih tersisa akan membantu membasmi mengembalikan mineral gigi, menghilangkan plak gigi, dan mempercepat pertumbuhan gigi permanen (bagi anak berusia kurang dari enam tahun).
- Cara Menggosok Gigi yang Baik
Ingat! Gosok gigi yang tepat adalah 2x sehari: setelah sarapan dan sebelum tidur.
Sumber:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22693/3/Chapter%20II.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H