Lihat ke Halaman Asli

Shinta Adelia

Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Perbandingan Ideologi Liberal, Sosialis, dan Nasionalis dalam Konteks Politik Modern

Diperbarui: 29 Juni 2023   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ideologi adalah cara berpikir yang menyajikan sudut pandang tentang topik atau masalah yang penting untuk kebijakan atau melakukan kegiatan politik sebuah negara. Ada banyak jenis ideologi yang dapat digunakan sebagai panduan oleh pemerintah suatu negara ketika merumuskan kebijakan dan strategi untuk melakukannya di dunia politik internasional. Beberapa ideologi fundamental termasuk ideologi liberal, sosialis, dan nasionalis. Artikel ini akan membahas perbedaan antara ketiga ideologi dalam politik kontemporer. Ketiga ideologi memiliki pandangan dan nilai-nilai yang berbeda yang hadir sehubungan dengan sistem politik dan ekonomi yang diharapkan.

Ideologi liberal dianggap sebagai filsafat politik yang paling konsisten di seluruh dunia. Ideologi ini menyoroti keterbatasan individu dalam hal politik dan ekonomi. Prinsip fundamental ideologi liberal adalah bahwa setiap individu harus mencapai kebebasan dan kesetaraan. Hak seseorang untuk belajar tentang kebahagiaan, mengekspresikan diri, dan terlibat dalam kegiatan ekonomi tanpa campur tangan pemerintah terancam oleh kebebasan yang disebutkan di atas.

Ideologi liberal mengharuskan posisi perdana menteri dibatasi seminimal mungkin. Pemerintah berkomitmen untuk menjamin keamanan publik, termasuk keamanan dalam berlalu lintas dan keamanan dalam masyarakat dalam bentuk yang paling dasar. Selain itu, intervensi ekonomi pemerintah hanya dimungkinkan dalam kasus yang sangat kompleks, seperti munculnya monopoli atau oligopoli. Ideologi liberal cenderung didukung oleh populasi umum, yang memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai kesuksesan individu dan kemakmuran ekonomi.

Sebaliknya, ideologi sosialis tidak setuju dengan pola pikir yang mendorong orang untuk mengejar tujuan pribadi dengan fokus pada mereka. Sosialis cenderung memfokuskan perhatiannya pada kemajuan bersama dan keadilan sosial. Mereka berpendapat bahwa kebebasan individu harus diimbangi dengan perlindungan hak-hak sosial, seperti hak atas kesehatan, pekerjaan, dan pendidikan. Ideologi ini mengakui bahwa ketidaksetaraan sosial dan ekonomi yang ada dalam masyarakat harus ditangani dengan menghancurkan kapitalisme dan mengembalikan stabilitas ekonomi melalui penggunaan perjanjian negosiasi kolektif antara produsen dan konsumen. Dalam hal ideologi sosialis, pemerintah memiliki peran yang signifikan dalam hal ekonomi, manajemen kekayaan, dan perkembangan sosial umum dari populasi. Secara umum, ketidakstabilan ekonomi dan politik mempengaruhi populasi umum secara kolektif melalui organisasi sosial seperti partai politik, serikat buruh, atau pemerintah setempat.

Terakhir, Ideologi nasionalis kehilangan arti pentingnya bagi identitas nasional dan integritas negara. Ideologi ini mengusung semangat cinta tanah air dan bangsa sebagai landasan dasar negara. Ideologi nasionalis hadir sebagai perlawanan terhadap imperialisme dan kolonialisme, yang menjadikan negara sebagai pihak yang akan dijajah. Ideologi nasionalis digunakan sebagai bagian dari kebijakan negara sebagai instrumen dalam perjuangan kemerdekaan. Di bawah ideologi nasionalis, pemerintah harus memainkan peran penting dalam menegakkan integritas negara dan melindungi kepentingan nasional yang fundamental. Ideologi nasionalis menghargai budaya dan identitas nasional bangsa sebagai sesuatu yang harus dilestarikan dan dihormati.

Sejak akhir Perang Dunia II, ideologi politik modern telah menjadi semakin sulit untuk dipertahankan dalam bentuk sopan. Ada banyak negara yang menggunakan campuran dari berbagai ideologi ini. Seiring berjalannya waktu, ideologi-ideologi ini memiliki potensi untuk tumbuh dan berubah sesuai dengan kebutuhan masyarakat umum. Dalam politik modern, ada kemungkinan bahwa ideologi liberal, sosial, dan nasionalis akan meningkat, terutama di negara-negara demokratis. Untuk melayani rakyat dengan benar, bangsa-bangsa dan pasar mereka diperlukan. Oleh karena itu, perbandingan antara tiga ideologi akan terus dilakukan seiring waktu dan populasi modern tumbuh.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa ketiga perbedaan ideologi yang telah dibahas di atas memiliki pengaruh yang signifikan dalam konteks politik kontemporer. Ideologi liberal, sosialis, dan nasionalis memiliki pandangan berbeda tentang peran pemerintah, kebebasan individu, dan kesetaraan sosial. Terlepas dari perbedaan pandangan mereka, ketiganya bertujuan untuk mencapai keseimbangan sosial dan kesejahteraan nasional. Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang tinggal di suatu negara, kita harus memahami dan mengevaluasi berbagai ideologi politik yang ada dan memilih tatanan yang paling sesuai dengan negara kita untuk mencapai kemakmuran dan kemakmuran di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline