Lihat ke Halaman Asli

Shinta Harini

From outside looking in

"Book of Love", Fantasi Penulis Zaman Now

Diperbarui: 27 Februari 2022   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book of Love poster (Sumber: IMDb)

Book of Love adalah film romantis komedi Sam Claflin, yang telah memiliki jam terbang tinggi memerani film rom-com maupun non rom-com. Salah satu film nya yang lain yang sudah penulis tonton adalah Me Before You.

Book of Love sendiri bercerita tentang seorang penulis yang sangat kaku dengan karyanya yang begitu menjemukan sehingga tidak ada orang yang membeli. Namun tiba-tiba ia mendapat kabar bahwa karyanya itu yang sudah diterjemahkan ke bahasa Spanyol menjadi Best Seller di negara lain.

Tidak seperti Me Before You yang ending-nya membuat penulis bertanya pada sendiri, "Buat apa saya menonton film ini?" ketika selesai menonton film itu, Book of Love membuat penulis merasa terhibur dan geli sepanjang film dari awal sampau akhir. Beberapa hal di film itu membuat penulis bisa relate secara personal.

Penulis zaman now tahu bahwa presence atau kehadiran di media sosial sangat penting bagi mereka untuk membangun kontak dengan pembaca. Media sosial seperti Twitter, Instagram, Facebook, YouTube, Pinterest, dan banyak lagi, biasanya dicantumkan saat menulis artikel tentang buku yang baru diluncurkan, misalnya.

Di film Book of Love digambarkan bagaimana karakter yang diperankan Claflin, Henry Copper, disarankan untuk membuat akun media sosial. Selanjutnya dengan status-statusnya ia memberi informasi kepada pembaca novel nya apa yang sedang dan akan ia lakukan.

Di film itu juga diceritakan bahwa novel Copper diterjemahkan ke bahasa Spanyol dan menjadi best seller. Sebagai peringatan, informasi selanjutnya merupakan spoiler.

Bagaimana novel yang begitu menjemukan bisa sangat laku ketika diterbitkan dengan bahasa lain? Tidak lain dan tidak bukan karena si penerjemah ternyata menulis ulang buku tersebut menjadi novel romance yang sangat hot.

Nah lu. Sekarang penulis jadi membayangkan seandainya ada yang berbuat seperti itu terhadap cerita-cerita si penulis. Jelek-jelek begini beberapa cerita penulis memang telah diterbitkan ke beberapa bahasa seperti Perancis, Italia, dan Spanyol.

Waktu zaman masih menulis fanfiction dulu, juga ada yang minta ijin untuk menerjemahkan cerita penulis ke bahasa Cina.

Tetapi nampaknya tidak ada penerjemah yang mengubah cerita penulis karena tidak ada yang tiba-tiba meledak penjualannya. Hihihi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline