Lihat ke Halaman Asli

Nyanyian Lebah

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1393915032818379191

[caption id="attachment_298457" align="aligncenter" width="347" caption="indocropcircles.wordpress.com"][/caption]

Ngung ngung ngung riuh mendengung

Lebah-lebah pekerja menuju kaki gunung

Mencari putik-putik bunga agar madu tersembahkan segera

Tapi gunung telah menjadi belantara vila

Lebah beriring menuju desa

Hinggap diantara kuncup bunga bakung yang layu terkena pestisida

Terbang di atas gazebo yang tak lagi memiliki taman bunga

Dan kebun yang tertutup keramik terakota

Tanah tak lagi menawarkan bibit madu serupa gula-gula

Nyanyian lebah tak lagi seindah syair pujangga

Ratu gulana di atas singgasananya:

“Manusia..., sisakan untuk kami tanah berselimut bunga

agar kami tetap memberimu madu tanpa harga.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline