Lihat ke Halaman Asli

#AksiBarengLazismu: Mendidik Generasi Qur’ani, Membangun Masyarakat Literat dan Mandiri

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1416294811179845795

Masa kanak-kanak adalah masa-masa emas di mana segala sesuatu yang terjadi di lingkungan yang dilihat dan dirasakan dapat dengan cepat diserap dan dicontoh oleh anak-anak yang selanjutnya dapat menjadi awal yang baik atau sebaliknya bagi tumbuh kembangnya. Pam Schiller (2006:8) menyatakan bahwa, pengalaman-pengalaman awal berperan besar pada struktur dan kapasitas otak. Kualitas, kuantitas, dan konsistensi rangsangan akan sangat menentukan jumlah sinapsis otak yang terbentuk dan bagaimana sambungan-sambungan itu berfungsi. Hal ini berlaku baik bagi perkembangan kognitif maupun emosional, dan efeknya terasa seumur hidup.

Pentingnya pendidikan usia kanak-kanak, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal yang disadari dengan baik oleh orang tua dan lingkungan di mana anak-anak tersebut berada menjadi aset penting yang harus dipelihara dan diupayakan jalan keluarnya agar tercipta generasi yang cerdas berakhlak mulia. Sebab, pendidikan yang berorientasi hanya pada kecerdasan otak semata adalah bencana, sementara moral tanpa ilmu adalah dusta. Maka selanjutnya pendidikan tidak hanya penting bagi mereka yang tengah bertumbuh dalam masa kanak-kanaknya namun juga bagi para orang dewasa/orang tua itu sendiri agar dapat terus mengembangkan diri dan secara maksimal memberi pendidikan dan pendampingan bagi anak-anaknya

Berangkat dari hal tersebut di atas, pada tanggal 12 Mei 1998 berdiri Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) “Al Ikhlas” desa Karanggedang, kecamatan Sumpiuh, kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Gagasan ini berawal dari sebuah pengajian sore untuk anak-anak di kediaman salah seorang warga.Bertambahnya jumlah anak-anak yang ikut mengaji dari waktu ke waktu mencetuskan ide untuk membentuk Taman Pendidikan Al-Qur’an agar semangat anak-anak dalam belajar Al Qur’an khususnya, dan agama Islam pada umumnya dapat dikelola dengan lebih baik dan terarah.

Terwujudnya generasi Qur’ani yang beriman dan meletakkan dasar-dasar pendidikan Islami sejak dini, memberantas buta huruf Al-Qur’an serta menanamkan akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari-hari menjadi visi dan misi TPQ “Al-Ikhlas”. Generasi Qur’ani yakni generasi yang mampu dan gemar membaca, mempelajari, memahami Al Qur’an, dan menghayati sekaligus mengamalkanajaran-ajarannya dalam kehidupan sehingga tercipta kehidupan yang seimbang baik dalam hubungan secara vertikal/kepada Tuhan maupun hubungan horisontal/kepada sesama makhluk dan alam semesta.

Kegiatan belajar mengajar di Taman Pendidikan Al-Qur’an “Al-Ikhlas” di laksanakan 4 hari dalam seminggu yaitu Senin, Selasa, Kamis, dan Jum’at dari pukul 16.00 WIB – 17.30 WIB. Kegiatan dilaksanakan di dua gedung yang dibangun di atas tanah wakaf seluas 420 km² yang terbagi menjadi 76m² bangunan mushala dan 78m² bangunan kelas. Materi yang diajarkan dirancang dan laksanakan dengan matang agar dapat tercapai tujuan sebagaimana yang diharapkan dengan evalusi pada kala waktu tertentu yakni tri wulan, semester, dan akhir tahun ajaran. Berikut rancangan dasar program pembinaan untuk 1 tahun:

No

Jenis Kegiatan

Waktu Kegiatan

Pembimbing

1.

IQRO’, Ghorib, dan Al-Qur’an

Senin, Selasa

Guru Kelas

2.

Fiqh dan Tarikh

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline