Dalam sebuah hubungan baik percintaan, pertemanan, ataupun keluarga pasti tidak pernah luput dari namanya rasa cemburu. Cemburu sendiri memiliki arti sebagai suatu kondisi yang berkaitan dengan emosi, pikiran, dan perilaku (Yulianto, 2010). Rasa cemburu bisa hadir karena adanya perasaan terganggu akan kehadiran orang lain dalam suatu hubungan yang sedang dijalin dengan pasangan, sehingga orang yang cemburu akan menganggap kehadiran orang lain dalam hubungannya menjadi sebuah ancaman yang akan mengganggu hubungan romantisnya dengan pasangan (Yulianto, 2009).
Tetapi sebenarnya rasa cemburu yang muncul dalam suatu hubungan adalah hal yang wajar terjadi hal ini diungkapkan oleh Buunk dan Sharpsteen (Yulianto, 2009). Meskipun cemburu merupakan hal yang wajar dialami, namun bisakah rasa cemburu menimbulkan bahaya bagi orang yang mengalaminya ataupun bagi orang yang dicemburui? Mungkin penjelasan di bawah ini bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Rasa cemburu yang muncul dalam suatu hubungan bisa menimbulkan banyak sekali dampak buruk bagi orang yang mengalami ataupun orang yang dicemburui, mulai dari dampak yang ringan sampai dampak yang berat. Hal ini diungkapkan oleh Brehm, Knox, Parrot, dan Smith (Yulianto, 2009) seseorang akan menderita rasa sakit, cemas akan rasa takut kehilangan, dan menjadi emosional. Selain itu rasa cemburu yang berat terhadap pasangan pasti menimbulkan stress (Buss dalam (Yulianto, 2009).
Lebih parahnya rasa cemburu bisa menjadi penyakit dengan konsekuensi yang serius bila individu tersebut tidak bisa mengendalikan rasa cemburunya (Martnez-Len et al., 2017). Karena hilangnya kontrol atas kendali, seseorang bisa melakukan aksi keji seperti membunuh pasangannya (Muini et al. dalam Martnez-Len et al., 2017).
Mari kita bahas lebih lanjut mengenai dampak yang timbul akibat rasa cemburu.
- Perasaan Sakit
Perasaan sakit yang dimaksud di sini adalah perasaan sakit hati yang muncul karena cemburu terhadap pasangan dalam sebuah hubungan. Seperti saat seorang pasangan mengetahui jika pasangannya saling bertukar pesan dengan orang lain. Sehingga membuat pasangan yang cemburu merasa sakit hati karena dikhianati. Seperti yang telah diungkapkan oleh Hertlein dan Piercy (Asriana & Ratnasari, 2012) jika internet infidelity merupakan hubungan romantis atau seksual yang difasilitasi dengan menggunakan internet dan dapat dinilai oleh salah satu pasangan sebagai bentuk pelanggaran yang tidak bisa diterima terhadap kepercayaan dalam suatu hubungan romantis.
- Perasaan Cemas
Perasaan cemas tentu saja bisa muncul saat seseorang merasa cemburu. Menurut Cassidy et al. dalam (Deng et al., 2023) individu yang mengalami cemas biasanya didasarkan karena rasa takut kesepian dan kehilangan akan pasangannya. Sehingga individu yang merasa cemburu merasa terancam akan kehadiran orang lain yang akan merebut pasangannya dimana hal ini membuat mereka akan merasa cemas. Deng et al. (2023)juga menjelaskan jika kecemasan yang berlebihan dapat mempengaruhi kecemburuan dengan mempengaruhi tingkat diferensiasi diri.
- Perasaan Stres
Karena tingkat kecemasan yang tinggi dan terus berlanjut, hal ini dapat membuat individu menjadi stress dalam menjalani hubungan romantisnya. Stres merupakan bentuk respons dari berbagai tuntutan yang tidak spesifik (Jamil, 2015). Rasa stress yang berlebihan tentu akan berdampak kepada diri sendiri, terutama pada kesehatan. Stres juga dapat menjadi salah satu faktor dari suatu bentuk gangguan atau penyakit (Jamil, 2015). Karena jika seseorang mengalami stres yang berlebihan tentu bisa membuat imun tubuh menjadi turun dan dapat dengan mudah terserang penyakit.
- Keinginan Untuk Melakukan Hal Berbahaya
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya pada penjelasan di atas, jika cemburu yang timbul secara berlebihan dan seorang individu tidak dapat mengendalikan rasa cemburu itu maka orang yang mengalaminya bisa membunuh orang yang dicemburui (Muini et al. dalam Martnez-Len et al., 2017). Seperti yang dilakukan oleh salah satu pemuda di Kawasan Pangalengan, Kabupaten Bandung yang telah membunuh pasangannya. Hal ini bisa terjadi karena pelaku cemburu buta karena korban chattingan dengan pria lain. Mayat korban dibalut dengan plastik dan menyembunyikannya di bawah tempat tidur (Sopandi, 2023).
Dari apa yang sudah kita baca dari penjelasan dan contoh kasus di atas, telah menjadi bukti nyata jika rasa cemburu sangatlah berbahaya terhadap suatu pasangan dalam hubungan apabila seseorang tidak dapat mengendalikan rasa cemburunya. Tak hanya bagi pasangan, cemburu yang berlebihan juga berdampak pada diri sendiri dan bisa membahayakan diri sendiri juga.
Oleh sebab itu, sebuah pasangan harus bisa mengontrol sikap dan perilaku demi menjaga hubungan yang sehat antar pasangan tanpa harus menimbulkan rasa cemburu. Dengan demikian, selalu mengkomunikasikan perasaan yang sedang dirasakan dan menjaga kepercayan pasangan menjadi kunci utama dalam sebuah hubungan agar terhindar dari berbagai macam hal yang tidak diinginkan terjadi.
Sumber:
Asriana, W., & Ratnasari, Y. (2012). Kecemburuan pada laki-laki dan perempuan dalam menghadapi perselingkuhan pasangan melalui media internet. Psikologi Pitutur, 1(1), 81--94.
Deng, M., Tadesse, E., Khalid, S., Zhang, W., Song, J., & Gao, C. (2023). The influence of insecure attachment on undergraduates' jealousy: the mediating effect of self-differentiation. Frontiers in Psychology, 14, 1--8. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2023.1153866