Lihat ke Halaman Asli

shindi rahayu

pelajar seekolah

Hutanku Dulu Kini dan yang Akan Datang

Diperbarui: 5 April 2024   14:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah.com

 penyu sisik adalah hewan yang terancam punah karena banyak sekali yang memburu hewan tersebut.dalam 30 tahun terakhir penyu sisik mengalami penurunan drastis sekitar 80% akibat banyaknya nelayan yang menangkap ikan dengan tidak sengaja. penyu sisik ini memiliki warna cerah pada bagian kulitnya.mengapa bisa penyu sisik bisa punah? akibat ulah manusia yang memburu dan menangkapnya dan merusak haitatnya karena banyak manusia yang membuang sampah ke laut yang menyebabkan penyu terebut mati karena adanya sampah yang berserakan di laut lepas.penyu sisik juga biasanya hidup di pantai terpencil contonya samudera atlantik atau hindia .populasi penyu sisik  juga terdapat di australia dan kepulaun solomon.

penyu sisik juga harus di lestarikan karena dapat mememngaruhi fungsi laut dan ekosistem laut . ada salah satu faktor penyu terancam punah karena akibat aktivitas manusia yang membuat habitatnya penuh plastik. penyu sisik juga memiliki peranan penting bagi ekosistem laut yaitu memberika kesempatan pada terumbu karang untuk berkoloni dan berumbuh.penyu juga memiliki karakteristik kepala yang memanjang dan rahang yang cuckup besar dan memiliki mulut yang runcing seperti paruh burung.Semua jenis penyu laut di Indonesia telah dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomer 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. 

           penyu ini bertelur setiap 2 tahun sekali  2 kali  dalam satu musim bersarang.pada umumnya penyu bersarang  dalam siklus 3 tahun hingga 4 tahun sekali. populasi penyu saat ini sangat langka dan tidak boleh di buru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline