Lihat ke Halaman Asli

Shindia Fazriah

Universitas Pamulang

Mahasiswa Sastra Inggris UNPAM Adakan PMkM untuk Membantu Siswa SD Menggunakan Present Progressive Tense dalam Kalimat

Diperbarui: 7 Desember 2022   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Mahasiswa/i Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Pamulang melakukan kegiatan Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat (PMkM) yang bertujuan untuk melaksanakan salah satu dari Tri Dharma perguruan tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat dan mengimplementasikan ilmu yang dipelajari di kelas sehingga dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Mahasiswa sering dijuluki sebagai agen perubahan yang memiliki kepekaan dan kepedulian akan kehidupan yang lebih baik sehingga hal ini yang memicu semangat kami untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat.

Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, terdapat 2 kelas, jenjang kelas 6 SD, yang masing-masing berjumlah 37 siswa/i. 10 mahasiswa Universitas Pamulang yang diketuai oleh Ellen Valencia Harsono dengan anggota-anggotanya yaitu Anggita Kusuma Wardhani, Annisa Risyanthi, Aprilia Damayanti, Deanna Sandra Alvia F., Fipiyana Sary, Iis Citra Dewi, Muhammad Thariq Gafuri Dohamid, Nahdhifatus Sholiha, dan Shindia Fazriah ini terbagi menjadi 2 kelompok untuk mengajar di kelas tersebut. Persiapan pelaksanaan kegiatan ini berlangsung selama tiga hari terhitung sejak Senin, 21 November 2022 hingga Rabu, 23 November 2022 dengan sasaran anak-anak berusia 11-12 tahun atau setara dengan siswa/i jenjang Sekolah Dasar.

Pada kegiatan PMkM ini mahasiswa Sastra Inggris Universitas Pamulang menyampaikan materi Bahasa Inggris menggunakan media animasi. Kegiatan ini mengusung konsep belajar sambil bermain yang dapat mempengaruhi minat siswa dalam belajar dan lebih mudah memahami materi dengan melihat video daripada buku atau modul saja. Selain dapat meningkatkan semangat belajar siswa/i, metode ini juga dapat menunjukkan bahwa media digital yang melekat dengan mereka dapat menjadi wadah pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

Kegiatan PMkM dilaksanakan secara tatap muka pada Rabu, 23 November 2022 bertempat di Madrasah Ibtidaiyah Sirojul Athfal, Kab. Bogor – Jawa Barat dengan waktu 70 menit yakni dimulai pada pukul 08.30 sampai 09.40 WIB. Pengajaran dimulai dengan pembukaan sekitar 10 menit, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang dimulai dengan Pre-Test sekitar 30 menit, dan permainan kelompok yang diakhiri dengan Post-Test sekitar 30 menit. Pre-Test dan Post-Test sendiri dimaksudkan untuk mengukur kemampuan anak sebelum dan sesudah proses pembelajaran materi Present Progressive Tense.

Dokpri

Langkah awal yang dilakukan untuk menjalankan kegiatan ini adalah menyesuaikan pemilihan judul dengan target dan kebutuhan siswa di sekolah tersebut dengan bimbingan dosen pembimbing yaitu Ibu Linda Meylinda S.S., M.Pd. dan koordinasi langsung dengan Kepala Sekolah yaitu Ibu Solihah, S.Pd.I., M.Pd. serta guru Bahasa Inggris dari sekolah yang dituju. Kordinasi pertama kali dilakukan dengan mensurvey sekolah dan Ibu Solihah, S.Pd.I., M.Pd. menjelaskan bahwa, “dikarenakan mata pelajaran bahasa Inggris bukan merupakan mata pelajaran utama melainkan mata pelajaran muatan lokal yang wajib dipelajari sejak kelas satu dengan waktu 70 menit dalam sekali pertemuan serta diikutsertakan dalam ujian.”

Metode yang digunakan dalam proses belajar-mengajar di dalam kelas yaitu: Community Language Learning (CLL), Task-based Language Teaching (TBLT), dan Team Games Tournament (TGT). CLL menurut Nurhasanah (2015), merupakan metode pembelajaran yang membuat peserta didik secara psikologis merasa nyaman dan tidak takut melakukan kesalahan untuk mempelajari suatu bahasa sehinga hal ini dapat meningkatkan minat mereka dalam belajar.

Proses belajar mengajar

Kemudian, TBLT merupakan metode pembelajaran bahasa yang menekankan pada “task”, sementara TGT adalah metode yang membuat peserta didik dengan kelompok belajarnya dapat meningkatkan kemampuan berbahasa bersama. Seperti yang telah disebutkan, TBLT sendiri menekankan pada berbagai kegiatan yang mengharuskan peseta didik bersinggungan dengan bahasa target. Metode TBLT dan TGT ini bermaksud untuk membuat peserta didik semakin tertarik dan tidak mudah bosan mempelajari bahasa target. Dalam konteks ini, kegiatan yang diberikan berupa games berkelompok.

“Kami berpikir bahwa semakin banyak variasi pengajaran yang dilakukan, maka semakin tinggi pula minat peserta didik dalam belajar, yang mana kami harap akan membawa hasil maksimal pada kemampuan berbahasa mereka,” ujar salah satu perwakilan mahasiswa tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline