Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Tanda-tanya Besar

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="" align="alignleft" width="275" caption="Mereka adalah generasi penerus bangsa ini"][/caption] Sebuah tanda tanya besar yang dari dulu belum bisa saya temukan jawaban pastinya.ketika banyak anak jalanan yg seharusnya mereka tidak berada di jalanan ibukota yang panas dan penuh dengan debu.mereka hanya bermodalkan sebuah gitar kecil atau kecrekan dan sebuah nyali besar untuk menyambung hidup. Sudah banyak anak jalanan yg saya temui dan saya selalu menanyakan "kamu sekolah ga??" dan jawabannya pun serentak sama, TIDAK. Faktor ekonomi menjadi salah satu faktor utama dari berbagai macam alasan mereka. Mereka rela berpanas-panasan dan kedinginan hanya untuk mencari sesuap nasi untuk menyambung hidup. Terkadang mereka iri melihat anak-anak lain yg nasibnya lebih baik dari mereka mengenakan seragam putih merah, putih biru, dan putih abu-abu. Lalu kemana orang tua mereka??? berbagai jawaban pun masuk ke telinga saya dari mulut anak-anak penerus generasi bangsa ini. Mulai dari tidak bekerja apa-apa, ngamen juga, tukang pulung, dsb... Melihat raut muka,pakaian,kulit mereka yang perlahan-lahan terrkikis oleh kerasnya sebuah kehidupan membuat hati saya begitu miris. "kamu masih mau sekolah???",tanya saya kepada mereka.dan jawabannnya pun membuat saya kaget sekaget-kagetnya,"GA MAU bang". 3 kata yang selalu saya dengar dari setiap anak-anak jalanan yang saya temui. "kenapa ga mau???", tanya saya. Dan jawabannya pun semua sama "GA PUNYA DUIT bang". Entah itu jawaban dari lubuk hati mereka atau memang hanya "skenario" belaka. Tapi yg jelas saya cukup miris. Apakah orang tua mereka tidak memikirkan pendidikan anak-anaknya? atau saya harus menyalahkan pemerintah karena perekonomian negara ini yg masih carut marut? bukannya ada yang namanya sekolah alam, panti, dan sejenisnya yang mau dan bisa menampung mereka dan memberikan pendidikan layaknya anak-anak yang lain yang nasibnya lebih beruntung? Entahlah sampai kapan saya bisa mendapat jawaban pastinya.dan entah sampai kapan saya harus melihat "fenomena" seperti ini... Tapi secara tidak langsung mereka sudah mendapatkan sebuah edukasi tak di dapat dari sekolah ataupun skripsi... Tapi saya yakin, suatu saat diantara mereka ada yang dapat merubah "fenomena" ini di ibukota negara Indonesia yang kucintai ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline