Awalnya hanya sapaan "belum tidur?" saat Rena mengganti profil picture di bbmnya. Biasa saja, benar benar tidak tahu atau lebih tepatnya lupa pada sosok yang mengirim pesan singkat itu. Meski kontaknya ada didaftar pertemanan Rena. Dan Rena membalas dengan singkat juga, "iya.. belum tidur"
Dan pertanyaan tentang penasaran Rena, siapa gerangan dirinya pun dijawab, "aku aRdhana, IPS 4, motor silver" Jawaban singkatnya mampu membuat Rena tertegun melihat bait bait dilayar handphone Rena. aRdhana???? ga salah nih... Ingatan masa SMA kembali menari nari dipikiran Rena.
Yaaa... aRdhana. Selama tiga tahun hanya menjadi teman SMA yang hanya tahu namanya, tanpa mengenalnya, tapi mengaguminya lewat khayalan, andai bisa menjadi.... ah.. sudahlah!! Hanya sekali saja aRdhana menyapa Rena, "dicari wildan..." begitu kata aRdhana waktu itu. Dan masih bisa Rena ingat dengan jelas kata kata itu.
aRdhana... ya.. arga aRdhana
Rena dan sahabatnya Rena dari kelas satu SMA pernah membuat taruhan. Siapa yang bisa pulang sekolah diantar aRdhana dia yang menang dan tentu saja dapat traktiran sepuasnya selama satu bulan penuh. Tapi sampai lulus sekolah, tak ada satupun diantara Rena dan sahabatnya yang bisa mendekati aRdhana.
Rena hanya bisa melihat aRdhana berlalu didepannya setiap kali pulang sekolah tanpa berani menyapanya. Saat kelas tiga, Rena hanya bisa melihat aRdhana pulang sekolah bersama kekasihnya. Dan itu pemandangan yang menyesakkan dada. huft..!!
Setelah lebih dari sepuluh tahun tidak bertemu, tidak pernah tahu kabar tentang aRdhana dan malam itu sepuluh bulan yang lalu, ada sapa biasa dari aRdhana yang mampu membuat jantung Rena berdetak kencang. tak percaya. Dan setelah malam itu, selalu ada sapa manis ditiap paginya Rena. Bahagia... iya. Rena bahagia bisa menemukan kembali aRdhana.
Tapi malam ini... Rena harus menahan agar air mata tak membasahi pipi tirusnya, meski itu tak berhasil. Dan jari jemari Rena menari dilayar sentuhnya..
"terimakasih untuk ucapan selamat pagi ibu aRdhana ditiap jam delapan, terimakasih untuk perhatiannya di jam duabelas siang, terimakasih untuk ucapan met bobok sayank ditiap akhir obrolan tengah malam, terimakasih untuk i miss you nya, terimakasih untuk i love you nya, terimakasih untuk janji yang terucap, yang tak akan pernah menyakitiku, terimakasih untuk semangatnya, terimakasih untuk malam malam yang sunyi menjadi lebih penuh emoticon, terimakasih untuk tatapan penuh cinta itu, terimakasih untuk belaian lembut itu, dan terimakasih untuk air mata ini" pesan terakhir yang dikirim Rena untuk seorang arga aRdhana.
Dan Rena tersingkir oleh yang lebih berhak atas diri aRdhana.... the real Ny aRdhana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H