Lihat ke Halaman Asli

Choi Solgyu/Chae Yoo Jung yang Gemilang dan Ganda Campuran Kita yang Hilang

Diperbarui: 29 Mei 2017   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Choi Solgyu/Chae Yoo Jung pemain ganda campuran penentu pemenang di sudirman cup 2017. Photo: Bwf.sudirmancup.com.

Dua tahun yang lalu aku bertemu dengan Choi Solgyu di Singapore National Stadium pada saat tournament Singapore Open. Waktu itu aku hanya berpikir kalau dia itu pemain spesialis  double  junior  Korea yang nanti suatu saat menggantikan pemain pemain kalibern dunia  seperti Lee Yong Dae, Ko Sung Hyun, atau Yoo Yeon Song.

Waktu itu  usianya masih 19 tahunan karena dia kelahiran tahun 1995. Dia sedang berjalan dengan pemain putri Korea yang aku tidak tahu itu siapa. Penampilan pemain putri Jepang dan Korea memang berbeda kalau mereka dan diluar lapangan. Dia luar lapangan rambutnya terurai dan susah mengenalinya karena  kecuali pemain yang sudah dikenal seperti Sung Ji Hyun, atau Kim Ha Na.

Kemarin Choi solgyu bermain hebat di partai ganda campuran di final Sudirman Cup di Goldcoast  Queensland Australia. Bersama Chae yoo Jung mereka mengalahkan pemain ganda campuran China yaitu Huang Yaqiong/Lu Kai yang menduduki ranking 2 di BWF padahal Choi Solgyu/Chae Yoo Jung sendiri hanya menduduki ranking 14 di BWF dengan skor  21-13 21-16. kemenangan ini menjadi  penentu kemenangan Korea atas Tiongkok dan korea merebut Sudirman Cup 2017.

Choi Solgyu/Chae Yoo Jung sudah berpasangan sejak junior tetapi prestasi mereka masih kalah dengan pemain ganda campuran Indonesia yaitu Alfian Eko Prasetyo/Gloria Emmanuelle Wijaya ( juara dunia junior 2011) dan Edy Subaktiar/Melati Daeva Oktaviani ( juara dunia junior 2012 ). Tentu menjadi pertanyaan kita dimana prestasi 2 juara yunior ganda campuran kita itu. Sementara Liliyana natsir menjelang pensiun dan Debby Susanto bersiap siap mengundurkan diri kita dihadapkan pada prestasi yang suram di ganda campuran. Tontowi ahmad dan Praveen Jordan akan kehilangan pasangannya, sementara ganda campuran pelapisnya tidak juga kunjung berprestasi.

Penulis bertemu Choi Solgyu yang masih imut dua tahun lalu di tournament Singapore Open 2015. Photo: dokumen pribadi.

Bandingkan dengan Zheng  Siwei/Chen Qingchen juara dunia junior ganda campuran tahun 2015 dan sekarang sudah merajai peta ganda campuran dunia. Mereka sudah ada di ranking 1 Bwf di atas ranking pemain kita  Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad (ranking 7) dan Praveen Jordan/Debby Susanto (ranking 8). Apa yang terjadi ? Mungkin pemain muda kita terlalu lama diperam di pelatnas atau pelatihnya terlalu percaya dengan pemain seniornya, sehingga pemain muda kita tidak memiliki banyak pengalaman bertanding di turnamen yang keras. Atau mungkin  juga mereka sering dipecah belah dan ganti ganti pasangan sejingga tidak solid, dan sebagainya.

Sekarang kita punya beberapa pemain muda ganda campuran di pelatnas pratama, seperti  Yantoni Edy Saputra, Andika Ramadiansyah,  Rinov Rivaldy, Angelica Wiratama, Mychelle Christine Bandaso, Marsheilla Gischa Islami dan sebagainya.  Prestasi mereka di junior belum sebanding dengan Alfian Eko Prasetyo/Gloria Emmanuelle Wijaya ( juara dunia junior 2011) dan Edy Subaktiar/Melati Daeva Oktaviani ( juara dunia junior 2012 ). Meskipun begitu semoga mereka tidak salah urus lagi dan kelak menjadi penerus keunggulan kita di ganda campuran seperti di masa lalu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline