Kemarin situs badminton Badzine.net mengutip kantor berita korea YonHap News mengatakan bahwa Ko sung hyun mengundurkan diri dari team nasional korea untuk fokus menyelesaikan thesis masternya dalam psikologi olahraga. Seperti Lee Yong Dae, yang juga telah mundur dari timnas korea Ko Sung Hyun bermaksud untuk terus bermain di liga internasional dan tetap dengan tim profesional Gimcheon City.
Ko sung hyun memang bukan pemain legendaris sehebat Hendra Setiawan dari Indonesia, Fu Hai Feng, Lee Yong Dae. Tetapi dia sempat meraih juara dunia ganda putra bersama Shin Baek cheol di Denmark tahun 2014. Bersama Shin Baek cheol dia juga merebut juara di Indonesia open 2015. Bersama Lee Yong Dae dia antara lain menjadi juara di Taipei tahun 2013, China Master tahun 2013, Korea Open 2013, French Open 2012. Sedangkan bersama Yoo Yeon Seong di Hong Kong Open tahun 2010, Swiss Open 2010. Itu baru gelar di ajang super series belum gelar di Grand Prix dan turnamen beregu lainnya.
Selain ganda putra Ko Sung Hyun juga bermain di ganda campuran bersama Kim Ha na, prestasinya di tingkat super series antara lain juara di Korea Open tahun 2016, di Singapore Open 2016, di French Open 2015, di Denmark Open 2015, Australian Open 2014. Di ganda campurannya prestasinya sedang bagus-bagusnya bahkan menduduki ranking 1 BWF sejak minggu 38 sampai minggu 50 tahun 2016 lalu. Sekarang pun masih ranking kedua BWF dibawah Zheng Siwei/Chen Qingchen
Memang prestasinya tidak terlalu jelek, setidaknya pernah juara dunia ganda putra dan pernah menduduki ranking pertama ganda campuran. Tapi apa mau dikata dia lebih memilih menyelesaikan thesisnya. Ini yang perlu dicontoh oleh atlet Indonesia, jangan berhenti sekolah hanya karena jadi atlet. Kan bagus kalau sukses jadi atlet juga sukses sekolahnya. Memang berat tetapi bukan berarti tidak bisa. Banyak lho pemain badminton yang juga meneruskan kuliah hingga S2 diantaranya Lin Dan, Wang Shixian, dan Zhao Yunlai. Pemain India PV Sindhu juga akan mengurangi jadwal bertandingnya karena mau ambil S2 di bidang management.
Saya ingat 4 tahun yang lalu pernah bertemu dengan Ko Sung Hyun dan Kim Ha Na di National Stadium ketika ada Singapore open 2014. Ko orangnya baik, ramah, pintar bahasa inggris, tidak seperti Lee Yong Dae yang selalu menghindar, berlari cepat cepat menghindari kerumunan penonton bahkan sembunyi di ruang ganti tak kunjung keluar. Ko mau saja diajak foto sekalipun pasanganya Kim Ha Na enggan, waktu itu mereka barusan dimarahi begitu lama oleh pelatihnya di bangku penonton karena kalah dari Zhang Nan/Zhao Yunlei. Ko malah membujuk Kim Ha Na yang matanya sembab untuk mau berfoto bersama fans.
Luar biasa memang Ko Sung Hyun !!! Semoga sukses jadi psikolog olahraga ya dan semoga menjadi inspirasi bagi para atlit Indonesia. Juga bagi saya untuk terus berlatih, terus bertanding dan berprestasi tidak saja di lapangan tetapi juga di bangku sekolah/kuliah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H